REJOGJA.CO.ID, UNGARAN -- Sebanyak dua orang remaja di Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, dikabarkan lolos dari aksi klitih. Peristiwa ini terjadi di tengah upaya jajaran Polres Semarang melaksanakan berbagai kegiatan kepolisian yang ditingkatkan guna menciptakan kondusivitas dan kenyamanan beribadah selama bulan suci Ramadhan.
Kendaraan sepeda motor yang dibawa kedua remaja tersebut menjadi sasaran para pelaku klitih yang ditengarai berjumlah lima orang yang beberapa di antaranya membawa senjata tajam jenis celurit.
Video yang merekam kepanikan salah satu saksi korban, serta kondisi sepeda motor yang rusak beberapa bagian mukanya akibat aksi ini, awalnya diunggah melalui akun @infokejadianungaran, pada Ahad (26/3/2023) malam.
Berdasarkan keterangan tertulis pada unggahan video tersebut disebutkan, peristiwa ini terjadi pada Ahad dini hari kemarin sekitar pukul 02.38 WIB, di Jalan Letjend Suprapto, Ungaran. Tepatnya di depan toko mainan anak Dino Toys arah masuk tol Ungaran, Kabupaten Semarang.
Sontak info ini pun beredar luas dan menjadi perbincangan warganet dengan beragam respon. Salah satunya kekhawatiran aksi yang meresahkan tersebut sudah merambah wilayah Kabupaten Semarang.
Seperti respons pemilik akun @ernycroline: Ungaran mulai meresahkan. Pemilik akun @bbyboykanz: Paraaah..!! pihak kepolisian harus makin ketat patroli. Sementara pemilik akun @lintangraihanida22: Wediiii nekk bali kerjo mbengiiii (takut kalau pulang kerja malam-Red).
Terkait dengan hal ini, pihak Polres Semarang mengaku telah menerima laporan dari korban yang datang ke kantor polisi didampingi oleh orang tuanya dan kini telah ditindaklanjuti oleh jajaran.
Hal ini disampaikan Kapolres Semarang, AKBP Achmad Oka Mahendra melalui Kepala Seksi Humas (Kasihumas) Polres Semarang, Iptu Pri Handayani, saat dikonfirmasi ihwal beredarnya rekaman video dua remaja yang lolos dari upaya klitih ini.
"Terkait laporan tersebut, jajaran Polres Semarang tidak tinggal diam dan melakukan langkah-langkah dengan mengumpulkan berbagai bahan keterangan untuk menindaklanjuti laporan kasus klitih ini," jelasnya.
Berdasarkan keterangan korban, lanjutnya, peristiwa ini bermula saat dua remaja yang tengah memperbaiki sepeda motor tiba-tiba didatangi kawanan remaja yang juga mengendarai sepeda motor.
Beberapa remaja yang menghampiri tersebut menanyakan kepada kedua korban apakah punya rokok dan bermaksud meminta. Namun ketika permintaan tersebut tidak dipenuhi, beberapa di antaranya segera mengeluarkan senjata tajam.
Mengetahui hal ini, kedua korban pun ketakutan dan akhirnya memilih melarikan diri meninggalkan sepeda motornya sambil mencari pertolongan warga lain.
Beberapa saat berikutnya, keduanya kembali ke lokasi dan menemukan sepeda motornya sudah dirusak oleh kawanan pelaku tersebut. "Menurut keterangan korban, jumlah remaja yang menghampiri dan diketahui membawa senjata tajam tersebut berjumlah lima orang," ujarnya.
Kasihumas Polres Semarang menambahkan, upaya lain yang dilakukan jajaran Polres Semarang adalah meningkatkakan eskalasi patrol di titik maupun sejumlah lokasi yang rawan terjadap berbagai aksi kejahatan.
Para Bhabinkamtibmas juga memberikan imbauan kepada masyarakat khususnya para orang tua agar mengawasi putra-putrinya agar tidak keluar pada malam hari, sekiranya memang tidak penting sekali.
"Termasuk, kami dari humas juga telah sering menyampaikan imbauan kewaspadaan terhadap berbagai bentuk ancaman kejahatan selama bulan Ramadhan, melalui berbagai media sosial Polres Semarang," kata Handayani.