REJOGJA.CO.ID, BANTUL -- Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyalurkan bantuan alat mesin pertanian berupa combine harvester atau alat pemanen padi bagi kelompok tani di Pedukuhan Nglaren, Kelurahan Potorono, Banguntapan.
"Untuk alat mesin memang ada bantuan dari pemerintah, tahun 2022 ada bantuan seperti combine harvester yang sudah kami serahkan kepada kelompok tani di Nglaren, Potorono, pada Selasa (21/3)," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bantul Joko Waluyo di Bantul.
Menurut dia, pada 2022 ada bantuan dua alat mesin pertanian yang salah satunya telah diserahkan kepada kelompok tani di Banguntapan. Sementara pada 2023, rencananya ada enam bantuan alat mesin pertanian untuk kelompok tani lainnya.
"Bantuan alat mesin sebetulnya sejak 2015 sudah ada, tapi kecil kapasitasnya, yang kapasitas besar itu tahun ini ada enam, tahun kemarin (2022) dua, yang tahun ini enam alat itu belum, kami masih menunggu. Kemarin Pak Menteri saat berkunjung ke Bantul menyanggupi ada tambahan lagi," katanya.
Menurut dia, alat mesin pertanian bagi kelompok tani memang dibutuhkan untuk membantu kegiatan usaha tani, karena dengan alat yang sudah menerapkan teknologi tersebut memudahkan petani baik dalam memanen, maupun menanam padi.
"Sekarang jumlah kelompok tani di seluruh Bantul ada 860 kelompok, sedangkan gapoktan (gabungan kelompok tani) ada 75, kami antre memberikan bantuan mana yang lebih membutuhkan dulu," jelasnya.
Ia mengatakan, alat mesin pertanian yang sudah diserahkan ke kelompok bisa dikelola kelompok tani dengan terorganisasi. Seperti ada kas untuk pemeliharaan, untuk operasional, juga untuk bahan bakar, maupun perbaikan perbaikan seandainya ada kerusakan.
"Harapan kami dengan dikelola oleh kelompok juga bisa digunakan mereka untuk disewakan kepada kelompok lain, karena dengan alat misalnya combine harvester itu dibanding dengan tenaga kerja manusia, biayanya lebih hemat ini," kata dia.
Menurutnya, dengan alat mesin pertanian tersebut, dari pengalaman petani hasil panen lebih bersih, biaya panen lebih murah, lebih efektif, karena dalam satu hari dengan alat mesin bisa panen hingga empat hektare, kalau tenaga manusia bisa berhari-hari.