REJOGJA.CO.ID, BOYOLALI -- Sebagian besar lahan pertanian dan perkebunan di wilayah Desa Jrakah, Klakah, dan Tlogolele, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, terdampak abu vulkanis Gunung Merapi yang menunjukkan peningkatan aktivitas sejak akhir pekan kemarin.
Kendati total luasan lahan pertanian yang diguyur abu vulkanis Merapi di tiga wilayah desa ini belum dapat dipastikan karena masih ada hembusan abu vulkanis, Dispertan Boyolali memastikan abu vulkanis tersebut tidak berdampak serius bagi tanaman pertanian (hortikultura) yang ada.
Kadispertan Boyolali, Bambang Jiyanto yang dikonfirmasi menyampaikan, akibat dampak erupsi Merapi pada Sabtu (11/3) lalu, tiga desa di wilayah Kecamatan Selo, Boyolali, terdampak guyuran hujan abu vulkanis cukup parah.
Dengan begitu, material abu vulkanis yang jatuh juga menutupi berbagai tanaman hortikultura (terutama sayuran) yang ada di lahan-lahan milik warga. Namun, material abu vulkanis yang jatuh menempel pada tanaman (terutama pada bagian daun) tidak panas.
Ia berharap dampaknya juga tidak merusak tanaman sayuran yang ada di ketiga desa terdampak tersebut. “Mudah-mudahan, tanaman sayuran yang terdampak masih tersebut bisa bertahan,” katanya saat dikonfirmasi, Rabu (15/3/2023) sore.
Dengan kondisi masih banyak abu vulkanis yang menempel pada tanaman tersebut, Bambang berharap hujan segera turun di wilayah Kecamatan Selo dan sekitarnya. Jadi, mampu membersihkan abu vulkanis tersebut.
“Selain berharap agar kondisi atau aktivitas vulkanis Merapi bisa kembali normal, mudah-mudahan hujan juga turun, agar abu vulkanis yang menempel pada tanaman juga dapat larut,” ujar dia.