REJOGJA.CO.ID, WONOSOBO -- Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengungkapkan, 52 persen masyarakat miskin di Indonesia tersebar di provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Karena itu, Mensos menyebut Presiden Prabowo Subianto menginginkan angka kemiskinan di Indonesia di bawah lima persen pada 2029.
"Nanti kita pertajam kegiatan di setiap daerah, harapannya, seperti arahan Presiden, kemiskinan ekstrem nol persen di tahun 2026 dan pada tahun 2029 nanti kemiskinan sudah di bawah lima persen," kata Saifullah atau akrab disapa Gus Ipul saat melakukan kunjungan kerja ke Wonosobo, Jawa Tengah, Ahad (1/6/2025).
Gus Ipul menambahkan, tiga provinsi yang menjadi perhatian utama pemerintah dalam upaya pengentasan kemiskinan adalah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. "Karena data menunjukkan 52 persen jumlah orang miskin itu ada di tiga provinsi itu. Kenapa? Karena jumlah penduduknya memang besar," ujarnya.
"Ini (kemiskinan di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur) diminta oleh Bapak Presiden untuk kita atasi secara bersama-sama dan bertahap," tambah Gus Ipul.
Sementara itu Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mengaku telah mempunyai program yang terintegrasi dengan pemerintah pusat maupun kabupaten/kota, termasuk dalam hal penanganan kemiskinan. Luthfi mengungkapkan, Pemprov Jateng akan menyokong desa-desa di Jateng ketika persentase warga penerima bansosnya lebih dari 60 persen.
"Desa yang bansosnya di atas 60 persen, pasti dinas kita intervensi," ujarnya saat mendampingi kunjungan Gus Ipul ke Wonosobo.
Luthfi mengungkapkan, Pemprov Jateng juga memiliki program perbaikan rumah tak layak huni. "Tahun ini 17 ribu rumah. Semua pun datanya dari Kemensos. Kolaborasi dengan pemerintah pusat terkait data itu sangat penting, sehingga intervensi pembangunan di wilayah kita khusus miskin ekstrem akan kita lakukan bersama-sama," ucapnya.
Dia menambahkan, Pemprov Jateng juga mendukung program Sekolah Rakyat yang pelaksanaannya berada di bawah pengawasan Kemensos. Luthfi menyebut, pemerintahannya juga menaruh perhatian pada sektor pendidikan.
"Jadi pendidikan yang putus sekolah, Jawa Tengah untuk tahun ini sudah 5.000 anak-anak SMA yang putus sekolah sudah kita tempelkan kepada SMA swasta yang sebagai kemitraan kita, dan ini kita laksanakan secara bersama-sama," kata Luthfi.