Senin 12 May 2025 23:09 WIB

SBY Soroti Tensi Geopolitik Ikut Pengaruhi Krisis Iklim Dunia: Perang Perburuk Kondisi Bumi

Perang ikut memperburuk kondisi bumi serta mengancam hajat hidup banyak orang.

Rep: Wulan Intandari/ Red: Karta Raharja Ucu
Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam acara Institute Lecture Series bertajuk
Foto: Wulan Intandari/ Republika
Acara TYI Lecture Series mengusung tema

Sementara itu, Direktur Eksekutif The Yudhoyono Institute (TYI), Agus Harimurti Yudhoyono menyampaikan bahwa pertumbuhan hijau atau green growth menjadi salah satu konsep yang relevan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi sembari tetap menjaga kelestarian lingkungan dan mengatasi perubahan iklim yang belakangan kian menjadi ancaman global.

Menurut dia, pertumbuhan hijau yang baik akan mampu menyediakan manfaat lingkungan dan ekonomi yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan.

"Sustainabilitas bukan hanya tentang lingkungan, tapi juga tentang martabat manusia, pengurangan kemiskinan, dan keamanan jangka panjang untuk generasi masa depan," kata AHY.

Salah satu pembicara dalam acara TYI Lecture Series, David Cohen menyebut salah satu pemicu cepatnya perubahan iklim dan lingkungan adalah kebijakan pemerintah yang sering mengatasnamakan ekonomi keberlanjutan. Menurutnya kebijakan menjaga alam harus dimulai dari level tertinggi pemerintahan, yang bisa mengatur bagaimana keseimbangan pertumbuhan ekonomi dan keberlanjutan tak mengorbankan lingkungan hingga diturunkan berjenjang sampai level komunitas terbawah.

"Sebagian dari kita fokus pada keberlanjutan masyarakat dan lingkungan, tapi yang membuat bertanya-tanya bagaimana mungkin izin (eksploitasi) diberikan? Baik di kawasan cagar laut yang dilindungi, hutan, dan lainnya," kata Cohen yang merupakan seorang profesor bidang hukum dan hak asasi manusia dari Stanford University.

Dia menilai akademisi dan peneliti dunia saat ini perlu bekerja sama dalam proyek-proyek yang memiliki konsentrasi pada penanganan perubahan iklim agar dampak buruk krisis iklim ini bisa diminimalisir dari sekarang.

"Indonesia punya potensi yang besar. Kita bisa mendapatkan solusi tersebut (agar krisis iklim tak semakin parah)," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement