Sabtu 10 May 2025 12:46 WIB

Indonesia Upayakan Repatriasi Keris Pangeran Diponegoro, Teuku Umar, dan Imam Bonjol

Indonesia telah menerima 900 artefak yang direpatriasi oleh Pemerintah Belanda.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Karta Raharja Ucu
Pengunjung melihat koleksi keris Pangeran Diponegoro yang dipamerkan pada Pekan Keris di Museum Keris Nusantara, Solo, Jawa Tengah, Ahad (21/11/2021). Kegiatan bertajuk Indonesian Keris for The World tersebut menampilkan pameran keris, edukasi tempa, dan bursa pusaka tradisional guna meningkatkan kunjungan wisata di Solo.
Foto: ANTARA/Maulana Surya
Pengunjung melihat koleksi keris Pangeran Diponegoro yang dipamerkan pada Pekan Keris di Museum Keris Nusantara, Solo, Jawa Tengah, Ahad (21/11/2021). Kegiatan bertajuk Indonesian Keris for The World tersebut menampilkan pameran keris, edukasi tempa, dan bursa pusaka tradisional guna meningkatkan kunjungan wisata di Solo.

REJOGJA.CO.ID, SEMARANG -- Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengatakan, pemerintah masih melakukan upaya-upaya pengembalian artefak Nusantara. Dia menyebut, sejauh ini Indonesia telah menerima 900 artefak yang direpatriasi oleh Pemerintah Belanda.

"Kita terus lanjutkan (upaya repatriasi artefak), kita sudah menerima pengembalian 900 item dari Belanda. Sekarang kita sedang mengusahakan kembalinya sejumlah artefak dari tokoh-tokoh kita, keris Diponegoro, keris Teuku Umar, kerisnya Imam Bonjol, keris Sultan Madura, dan lainnya," kata Fadli seusai membuka Pameran Nasional Kain Tradisional Nusantara 2025 di Museum Ranggawarsita, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (9/5/2025).

Dia menambahkan, saat ini pemerintah juga sedang berusaha memulangkan ornamen-ornamen etnografi, arca, serta fosil-fosil manusia purba yang ada di Jawa Tengah dan Jawa Timur. "Itu jumlahnya ada 18 ribu item (fosil) ya, itu berusaha kita kembalikan," ucapnya.

Menurut Fadli, sejauh ini pemerintah belum menghadapi kendala dalam upaya lanjutan repatriasi artefak-artefak Nusantara. Dia hanya menyebut bahwa pemulangan benda-benda bersejarah itu membutuhkan waktu.

"Tapi kita terus bertemu melalui Zoom, dan mereka akan datang nanti ke sini pada akhir bulan Mei," ujar Fadli.

Pada Maret 2020 lalu, Pemerintah Belanda secara simbolis mengembalikan keris milik Pangeran Diponegoro. Keris yang dikenal dengan nama Keris Kiai Nogo Siluman diserahkan dalam kunjungan kenegaraan Raja Belanda Willem Alexander serta Ratu Maxima ke Indonesia.

Keris Kiai Nogo Siluman dibawa ke Negeri Kicir Angin oleh Kolonel Jan-Baptist Cleerens, pasca penangkapan Pangeran Diponegoro. Kolonel Jan-Baptist kemudian mempersembahkan keris tersebut sebagai hadiah kepada Raja Willem I pada 1831.

Keris itu sempat dikabarkan hilang. Namun akhirnya ditemukan di Museum Volkenkunde di Leiden, Belanda.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement
Advertisement
Advertisement