REJOGJA.CO.ID, KULON PROGO -- Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dilanda tanah longsor, pohon tumbang, dan banjir setelah diguyur hujan dengan intensitas tinggi dan durasi lama, Jumat (28/3/2025). BPBD melaporkan 411 jiwa (214 laki-laki dan 197 perempuan) yang terdiri dari 160 kepala keluarga terdampak akibat banjir.
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, mengatakan, bencana hidrometeorologi tidak menimbulkan korban jiwa. "Tidak ada korban jiwa akibat bencana hidrometeorologi di Kulon Progo," kata Agung Setyawan Bupati Kulon Progo di Kulon Progo, Sabtu (30/3/2025).
Agung mengatakan Pemkab Kulon Progo sudah melakukan evakuasi dan koordinasi dalam penanganan bencana banjir setinggi 1,5 meter yang terjadi di Perumahan Bumi Progo Sejahtera, Dusun Karangtengah Kidul, Kalurahan Margosari. Disediakan dua titik lokasi pengungsian, yaitu di Kalurahan Margosari dan Masjid Al-Fitroh.
Sebanyak 280 rumah di Perumahan Bumi Progo Sejahtera, di Kalurahan Margosari, Kapanewon Pangasih, terendam banjir. Ketinggian air mencapai atap rumah. Banjir disebabkan meluapnya Sungai Serang, yang tak mampu menampung debit air.
“Jadi, penanganannya yang pertama sudah dilakukan oleh BPBD dan juga relawan. Kita juga perlu perahu karet, juga sudah melakukan koordinasi dengan PLN," katanya.
Banjir di wilayah tersebut, terjadi secara periodik selama tiga tahun terakhir. Agung berharap BBWSO dapat segera melakukan pengerukan atau normalisasi di Sungai Serang agar tidak terjadi lagi bencana serupa.
“Kita benar-benar memohon kepada BBWSO untuk segera melakukan normalisasi terhadap sungai serang dan anak sungainya, karena tadi malam terkait dua sungai, yaitu Sungai Serang dan Sungai Papah," kata Agung.
Agung dan jajaran melakukan peninjauan lokasi bencana tanah longsor di Dusun Sidi, Giripurwo, pada Sabtu. Pada kesempatan tersebut, Pemkab dan Baznas menyerahkan bantuan berupa sembako.
Berdasarkan keterangan Lurah Giripurwo, Mardisantosa, terdapat satu warga, yakni Prihantono Aji (Redi) yang dilarikan ke Rumah Sakit Panti Bakti Ningsih Klepu, Sleman, karena tertimpa tembok ketika longsor yang terjadi setelah Maghrib.
“Redi sebagai kepala keluarga ingin membersihkan air, ternyata terjadi dorongan tanah dari atas akhirnya longsor. Redi tertimbun, tetapi dapat dievakuasi ,sekarang kondisinya dirawat di RSU Bakti Ningsih Klepu, Minggir, Sleman," kata Mardi. Agung bersama dengan Dinsos dan Baznas melakukan kunjungan langsung ke RSU Bakti Ningsih Klepu dan memastikan keadaan korban atas nama Prihantono Aji serta memberikan bantuan dari Baznas Kulon Progo.