Dia menjelaskan dugaan pengoplosan Pertamax dengan air di dua SPBU terkait terungkap beberapa pekan lalu. Respati pun mengaku sudah menyampaikan temuan tersebut ke Pertamina.
"Ini saya (sampaikan di Rakor Forkopimda) supaya menjadi perhatian dan tidak terjadi di SPBU lain. Saya cuma ingin menyampaikan bahwa yang terjadi di Solo jangan sampai terjadi di wilayah lain di Jateng," ucapnya.
Sementara itu Area Manager Communication, Relations, & CSR Jawa Bagian Tengah PT Pertamina Patra Niaga, Taufiq Kurniawan, mengungkapkan, isu dugaan pengoplosan Pertamax dengan air di dua SPBU di Solo sudah ditangani. "Itu sudah lama selesai," ujar Taufiq.
Menurut dia, dugaan pengoplosan BBM yang ditemukan di SPBU Banjarsari adalah hoaks. "Yang di Banjarsari itu hoaks karena pengadunya tidak muncul dan kita cek SPBU-nya normal," ucapnya.
Sementara penemuan dugaan pengoplosan BBM di SPBU Pucang Sawit, Taufiq menyebut hal itu sudah ditangani. "Yang di Pucang Sawit sudah lama selesai dan kita ganti kerugian ke hanya satu mobil saja. Jadi ini sangat tipis sebenarnya. Lainnya kita jamin aman," kata Taufiq.
Menurut Taufiq, tercampurnya Pertamax dengan air tak dilakukan dengan sengaja. Dia mengatakan, hal itu terjadi akibat hujan. "Jadi hujan ini bisa masuk di macam-macam tempat," ucapnya tanpa memberi penjelasan mendetail.