Selasa 04 Mar 2025 16:25 WIB

Tawuran Remaja di Bantul Berawal Ribut di Media Sosial

Orang tua diminta mengawasi aktivitas anak-anaknya di media sosial.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Karta Raharja Ucu
Ilustrasi Anak Sekolah Tawuran
Foto: Foto : MgRol_92
Ilustrasi Anak Sekolah Tawuran

REJOGJA.CO.ID,  BANTUL -- Polres Bantul mengatakan, rentetan aksi tawuran yang terjadi di Kabupaten Bantul dalam beberapa hari terakhir di Ramadhan 2025 ini diawali karena percakapan di media sosial (medsos). Termasuk keributan antar kelompok di Jalan Samas, Panggang Sidomulyo, Bambanglipuro, Kabupaten Bantul, DIY pada 2 Februari. 

Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana menuturkan, fenomena di awal puasa tersebut menjadi evaluasi bagi kepolisian. Tidak hanya di Bantul, katanya, namun fenomena tersebut juga merembet sampai Kabupaten Kulon Progo. 

Aksi tersebut bahkan melibatkan remaja yang masih duduk di bangku sekolah. Untuk itu, para orang tua diminta untuk mengawasi anaknya, terutama ketika beraktivitas di luar rumah.   

“Kami meminta para orang tua dan pihak sekolah sama-sama ikut mengawasi putra putrinya. Jangan biarkan anak-anak bebas keluar rumah tanpa adanya pengawasan. Jika perlu cek histori media sosialnya,” ucap Jeffry.

Selain orang tua, warga di sekitar lingkungan anak juga diharapkan dapat melakukan pengawasan. Begitu pun dengan pihak sekolah yang juga diminta aktif mengawasi kegiatan para siswa-siswinya.  

“Pihak sekolah perlu membangun komunikasi yang efektif dengan orang tua dan melibatkan masyarakat dalam kegiatan sekolah. Orang tua juga perlu berpartisipasi aktif dalam kegiatan sekolah dan mendukung program-program pencegahan kenakalan remaja. Sementara itu, masyarakat dapat membantu mengawasi lingkungan sekitar dan melaporkan kegiatan remaja yang mencurigakan,” katanya.

jeffry menyebut, terkait dengan kejadian di Jalan Samas dan Jalan Parangtritis, Kabupaten Bantul, pihaknya memastikan telah melakukan langkah awal dengan mengamankan sejumlah orang yang terlibat. 

Mereka yang ditangkap kemudian dilakukan pembinaan bersama orang tua dan membuat pernyataan yang disaksikan perangkat desa, baik itu RT dan lurah, serta pihak sekolah.

“Akan kami catat dari sekolah mana saja yang kerap terlibat dan diamankan, yang nantinya akan kami lakukan pembinaan dan juga pengawasan,” jelasnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement