REJOGJA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pakar Sastra Prancis, Dr Isadora Fichou, membagikan pengalaman menerjemahkan puisi Chairil Anwar ke bahasa Prancis dalam acara bedah buku "Kita Anjing Diburu: Terjemahan Prancis atas Kumpulan Puisi Chairil Anwar" di Yogyakarta, Selasa (12/2/2025).
Fichou, peneliti sastra Indonesia-Prancis berbasis di Institut National des Langues et Civilisations Orientales (INALCO), Paris, memiliki keahilan di bidang puisi Indonesia modern dan kontemporer, khususnya karya Chairil Anwar. Hal itu membuatnya menjadi salah satu ahli terkemuka di bidangnya.
"Ketika membaca puisi Chairil Anwar untuk pertama kali, saya tersentuh oleh gaya penulisannya yang tajam dan bergelora. Ia melawan sikap pasif dan pemikiran kuno," ujar Isadora saat memaparkan proses penerjemahan puisi Chairil Anwar ke Bahasa Perancis.
Acara bedah buku Kita Anjing Diburu: Terjemahan Prancis atas Kumpulan Puisi Chairil Anwar karya Isadora Fichou, juga menghadirkan An Ismanto, pengamat dan suku sastra, serta M. Dhafi, penulis dan peneliti yang bertindak selaku moderator.
Isadora menceritakan tentang pengalamannya dalam menerjemahkan puisi Chairil Anwar, yang tidak hanya menantang tetapi juga memberi wawasan baru tentang perlawanan dan perjuangan sang penyair. Dia menggabungkan pendekatan individu yang mendalam dengan gaya hidup kolektif yang unik dari Chairil Anwar.
Dalam proses penerjemahan, Isadora menghadapi berbagai tantangan, terutama dalam menangkap nuansa bahasa asli ke dalam bahasa Prancis yang lebih padat dan luas maknanya. Dia menekankan bahwa semakin pendek bahasa Prancis, semakin luas maknanya.
Dalam diskusi, Isadora Fichouh menjelaskan alasan mengapa hanya 70 puisi yang diterjemahkan dari 73 karya Chairil Anwar. Keterbatasan ini terkait dengan penerjemah dan pengoreksi yang meninggal dunia serta kebutuhan untuk cepat mencetak buku. Selain itu, penggunaan bahasa Inggris sebagai medium penerjemahan menambah kesulitan karena banyak kata khas Indonesia yang sulit diterjemahkan dengan tepat.
Dengan berbagai tantangan ini, terjemahan puisi Chairil Anwar tetap memberikan upaya besar dalam memperkenalkan sastra Indonesia kepada pembaca Prancis. Isadora pun menjelaskan bahwa meskipun ada beberapa karya sastra Indonesia yang telah diterjemahkan, minat masyarakat Prancis masih terbatas karena kurangnya pemahaman.
Namun, asosiasi Indonesia di Prancis terus berupaya memperkenalkan karya-karya tersebut. Isadora memulai belajar bahasa Indonesia di Medan pada tahun 2019. Pada tahun 2021, ia menjadi relawan di Semarang untuk mencari penyair, dan pada tahun 2023, ia bergabung dengan jaringan sastra di Jawa yang sangat penting bagi komunitas sastra saat ini.