Ahad 26 Jan 2025 09:24 WIB

Pj Gubernur Jateng Ucapkan Belasungkawa pada Korban Longsor Pekalongan

Bencana longsor disebabkan hujan lebat selama sekitar tiga jam.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Karta Raharja Ucu
Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana melakukan peninjauan ke Desa Kasimpar, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, yang terdampak tanah longsor, Rabu (22/1/2025).
Foto: Dok Humas Pemprov Jateng
Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana melakukan peninjauan ke Desa Kasimpar, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, yang terdampak tanah longsor, Rabu (22/1/2025).

REJOGJA.CO.ID,  PEKALONGAN -- Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana menyampaikan duka cita atas jatuhnya korban jiwa akibat bencana tanah longsor yang terjadi di Desa Kasimpar, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan. Dilaporkan sebanyak 20 orang dilaporkan tewas. 

"Saya bersama Forkopimda Jateng dan Kabupaten Pekalongan mengucapkan turut berbelasungkawa, berdukacita, atas terjadinya bencana longsor yang mengakibatkan korban meninggal," kata Nana saat meninjau lokasi longsor di Desa Kasimpar, Rabu (22/1/2025). 

Nana mengungkapkan, hingga Rabu pukul 14:30 WIB, jumlah korban meninggal yang telah ditemukan sebanyak 20 orang. Sementara itu terdapat delapan warga yang masih dinyatakan hilang dan dalam proses pencarian. 

"Kemudian yang luka-luka, saat ini memang ada sebagian yang sudah pulang. Kemudian yang (luka) berat kami arahkan ke rumah sakit terdekat, dan insya Allah mereka dalam penanganan yang baik," ujar Nana. 

Menurut informasi dalam keterangan pers Pemprov Jateng, sekitar pukul 15:30 WIB, satu orang yang dinyatakan hilang ternyata masih hidup dan diketahui pulang ke rumah keluarganya. Dengan demikian, saat ini jumlah warga hilang adalah tujuh orang. 

Dalam kunjungannya ke Desa Kasimpar, Nana sempat berbincang dengan sejumlah korban yang masih dirawat di Puskesmas Petungkriyono. Mereka menyampaikan kepada Nana bahwa bencana longsor yang melanda desa mereka disebabkan hujan lebat selama sekitar tiga jam pada Senin (20/1/2015). 

 "Jadi di kecamatan (Petungkriyono) ini merupakan daerah-daerah perbukitan yang memang rawan untuk terjadinya longsor, apalagi dengan hujan yang cukup besar itu," kata Nana. 

Dia menambahkan saat ini terdapat sekitar 500 hingga 550 personel yang masih melakukan pencarian korban dan membuka akses ke lokasi-lokasi terdampak longsor. Personel tersebut terdiri dari Basarnas, BPBD, TNI-Polri, Satpol PP, termasuk relawan dari organisasi kemasyarakatan seeperti Banser.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement