REJOGJA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Program Madrasah Alquran (MDA) terus digalakkan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Yogyakarta. Baznas Kota Yogyakarta menyebut, saat ini sudah ada 88 sekolah yang menjadi peserta dalam program tersebut.
Pelaksana Bidang 2 Baznas Kota Yogyakarta, Muhammad Fuad mengatakan, program ini dijalankan bersama dengan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Yogyakarta, dan Kemenag Kota Yogyakarta. Tujuannya yakni untuk menanamkan rasa cinta Alquran sejak dini.
"Ini adalah salah satu program unggulan kami. Pada tahun 2025 sekolah yang menjadi peserta program ini mencapai 88 sekolah, yang terdiri dari 11 Taman Kanak-kanak (TK), 11 Raudhatul Athfal, 47 SD Negeri, 3 Madrasah Ibtidaiyah, dan 16 SMP Negeri," kata Fuad dalam keterangan resminya, Jumat (10/1/2025).
Dalam pelaksanaan program tersebut, Baznas Kota Yogyakarta mengerahkan sekitar 500 pengajar. Seluruh pengajar ini mengunjungi setiap sekolah selama dua kali sepekan, dengan satu kali pertemuan selama 60 menit.
"Para pengajar ini akan mengunjungi ke tiap-tiap sekolah sebanyak dua kali dalam sepekan. Setiap pengajar akan mengampu maksimal 10 anak," ucap Fuad.
Terkait dengan metode pembelajarannya, para pengajar menggunakan metode IQRO, sehingga bisa dilanjutkan dengan membaca Alquran. Melalui metode ini, para siswa ditargetkan sudah lulus IQRO dalam waktu satu tahun, kemudian berlanjut membaca Alquran dengan lancar.
"Kami menggunakan metode IQRO yakni mulai IQRO jilid 1 sampai 6. Ditargetkan selama satu tahun para peserta sudah bisa dan lancar dalam membaca Alquran," ujarnya.
Fuad menegaskan, pihaknya terus berkomitmen dalam mendukung pendidikan berbasis nilai-nilai keislaman. Salah satunya melalui MDA ini, dengan berupaya mengembangkan program-program yang bermanfaat.
"Semua yang kita lakukan adalah bagian dari upaya mencetak generasi yang memiliki kecerdasan spiritual, dan karakter mulia serta pemberantasan buta huruf Al Quran di Kota Yogya," jelas Fuad.
Fuad pun mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk terus menyalurkan zakat, infaq, dan sedekahnya (ZIS) melalui Baznas. "Karena dana zakat yang terkumpul dari masyarakat menjadi modal utama untuk membiayai berbagai program pendidikan Alquran ini," katanya.