Jumat 06 Dec 2024 18:46 WIB

Terus Berkembang, Program Kowani Didorong untuk Diteruskan Kepengurusan Baru

Salah satu program yang direkomendasikan adalah Gerakan Ibu Bangsa Menolak LGBT.

Red: Fernan Rahadi
Kongres XXVI Kowani di Hotel Tribrata, Jakarta, Kamis (4/12/2024).
Foto: dokpri
Kongres XXVI Kowani di Hotel Tribrata, Jakarta, Kamis (4/12/2024).

REJOGJA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Kowani periode 2014-2019 dan 2019-2024 Dr Giwo Rubianto Wiyogo menekankan pentingnya keberlanjutan program-program yang sudah berjalan dengan baik untuk diteruskan kembali pada kepengurusan Kowani yang baru.

"Saya mengucapkan selamat atas terpilihnya Ibu Nanny Hadi Tjahjanto sebagai Ketua Umum Kowani periode 2024-2029 dan juga Ibu Tantri Dyah Kiranadewi sebagai Sekretaris Jenderal Kowani periode 2024-2029, " ujar Giwo di Jakarta, Kamis (5/12/2024).

Dia menambahkan program-program Kowani sebelumnya seperti Gerakan Ibu Bangsa Percepatan  Penurunan  Stunting, Gerakan  Ibu Bangsa berwakaf, Gerakan Ibu Bangsa anti tembakau/zat adiktif, Gerakan Ibu Bangsa untuk Jaminan Sosial Ketenagakerjaan, Gerakan Ibu Bangsa Pemberdayaan UMKM Perempuan melalui Kowani Fair, Gerakan Ibu Bangsa Menolak LGBT di Indonesia, Gerakan Ibu Bangsa Mendorong Kepemimpinan Perempuan dan lainnya, dapat terus dilanjutkan sebagai bagian dari upaya mencapai Indonesia Emas 2045.

Dia menjelaskan selama satu dekade kepemimpinannya, Kowani terus berkembang dan saat ini menjadi organisasi perempuan yang terbesar dan tertua di indonesia yang mewadahi 111 anggota organisasi di tingkat pusat dengan lebih dari 100 juta anggota perempuan dari seluruh indonesia.

"Ini merupakan pencapaian pertambahan jumlah organisasi yang signifikan pada dua periode terakhir, terdapat sekitar 25 organisasi yang telah bergabung.Ini menunjukkan kepercayaan yang semakin besar terhadap Kowani, berhasil menggerakkan ormas perempuan untuk lebih banyak berbuat, berdaya dan terlibat dalam garis pengabdian untuk anak dan perempuan indonesia di berbagai sektor, baik pendidikan, kesehatan, politik, lingkungan dan sebagainya, " jelas dia lagi.

Selain itu, Kowani juga selalu bermitra dengan Kementerian PPPA dan jika melihat sejarah ke belakang, Ketua Umum Kowani yang pada saat itu Lasiyah Soetanto pada tahun 1978 telah berhasil menginisiasi adanya Menteri Muda Urusan Peranan Wanita, yang sekarang bernama Kementerian PPPA.

Di tingkat regional, Kowani menjadi inisiator berdirinya ACWO sejak 1981 dan menjadi salah satu anggota. Sementara di tingkat internasional Kowani menjadi anggota ICW.

"Kowani juga menjadi anggota UN/PBB yang mendapatkan “special consultative status of the ECOSOC” sejak 1998. Yang berarti bahwa, anggota organisasi Kowani, BKOW dan GOW secara tidak langsung adalah bagian dari ‘besarnya’ Kowani, " katanya.

Giwo berharap kepemimpinan Kowani yang baru dapat membawa organisasi federasi itu ke arah yang lebih baik.

"Saya yakin, pemimpin yang terpilih adalah yang terbaik bagi organisasi, perempuan dan masyarakat secara luas.  Dimanapun kita mengabdi, berilah yang terbaik dengan tulus ikhlas tanpa pamrih, karena kebaikan kebaikan yang diberikan juga akan kembali kepada kita," tuturnya mengakhiri.

Yuk gabung diskusi sepak bola di sini ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement