Jumat 18 Oct 2024 20:33 WIB

Goa yang Ditemukan di JJLS Ditutup, Alasannya untuk Keselamatan dan Menyelamatkan Fenomena

Penutupan dilakukan dengan alasan untuk keselamatan dan menjaga fenomena alam.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Karta Raharja Ucu
Doa yang ditemukan di Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS), Saptosari, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Goa tersebut memiliki stalagmit dan stalaktit aktif.
Foto: Tangkapan Layar
Doa yang ditemukan di Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS), Saptosari, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Goa tersebut memiliki stalagmit dan stalaktit aktif.

REJOGJA.CO.ID, GUNUNGKIDUL -- Goa yang ditemukan di Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS), Saptosari, Kabupaten Gunungkidul, DIY akhirnya ditutup sejak 16 Oktober 2024. Penutupan ini dilakukan mengingat banyaknya warga yang berdatangan setelah goa tersebut ditemukan.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gunungkidul, Hary Sukmono mengatakan, penutupan dilakukan dengan alasan untuk keselamatan dan menjaga fenomena alam. Terlebih, goa yang ditemukan memiliki stalagmit dan stalaktit yang aktif.

“Terkait dengan keberadaan aktivitas JJLS kemarin yang akhirnya menemukan luweng atau goa itu, karena viral dan juga banyak orang ingin melihat, maka kemarin saat itu juga hari Rabu saya koordinasi dengan pelaksana jalan untuk ditutup sementara dulu,” kata Hary kepada Republika.co.id, Jumat (18/10/2024).

Hary menuturkan, kelayakan goa tersebut belum bisa dipastikan untuk dapat dikunjungi. Untuk itu, diputuskan goa tersebut ditutup agar tidak menimbulkan kejadian yang tidak diinginkan mengingat stalagmit dan stalaktit yang masih aktif.

“Kita mengkhawatirkan jika banyak orang berkunjung kesana, kelayakan goa seperti apa, bebatuan goa seperti apa, kalau terjadi runtuhan, dan sebagainya nanti ada hal yang tidak diinginkan, ada korban, dan sebagainya, kita tidak menginginkan itu,” ungkap Hary.

Selain itu, penutupan goa itu juga dalam rangka menyelamatkan fenomena alam yang ditemukan tersebut. Jika banyak orang yang berkunjung ke goa setelah ditemukan, dikhawatirkan dapat merusak kawasan tersebut.

“Maka kita minta teman-teman pelaksana yang ada di sana untuk ditutup terlebih dahulu,” jelasnya.

Pihaknya juga akan melakukan kajian lebih lanjut terkait goa yang ditemukan tersebut. Kajian dilakukan dengan berbagai pihak terlibat seperti Dinas Perhubungan, Dinas PUPESDM DIY, dan Satgas Jalan Nasional mengingat penemuan goa itu berada di JJLS yang merupakan salah satu proyek strategis nasional.

“Ditutup terlebih dahulu sambil kita mengkaji bersama-sama nanti untuk kajian lebih lanjut. Saya juga sudah berkoordinasi dengan Prof. Eko Haryono, ahli karst UGM, dan saya koordinasi juga dengan satgas jalan, agar sementara ini kegiatan yang ada di titik goa itu dihindari terlebih dahulu dengan mengerjakan di tempat lain,” ungkap Hary.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Republika DIY-Jateng-Jatim (@republikajogja)

Yuk gabung diskusi sepak bola di sini ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement