Rabu 11 Sep 2024 15:09 WIB

Lima Kalurahan di Bantul Jadi Rintisan Desa Budaya 2024

Keberadaan Rintisan Desa Budaya untuk mendukung nilai-nilai kebudayaan.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Karta Raharja Ucu
Suasana malam di Yogyakarta/ilustrasi
Suasana malam di Yogyakarta/ilustrasi

REJOGJA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul menetapkan lima kalurahan di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebagai Rintisan Desa Budaya pada 2024. Lima kalurahan tersebut terdiri dari Kalurahan Bawuran di Kapanewon Pleret, Kalurahan Wirokerten di Kapanewon Banguntapan, Kalurahan Patalan di Kapanewon Jetis, Kalurahan Trirenggo di Kapanewon Bantul, dan Kalurahan Temuwuh di Kapanewon Dlingo.

Kepala Kundha Kabudayan Kabupaten Bantul, Yanatun Yunadiana mengatakan, dengan ditetapkannya lima kalurahan ini, maka total kalurahan yang menjadi Rintisan Desa Budaya di Bantul sudah mencapai 17 kalurahan. Dikatakan, keberadaan Rintisan Desa Budaya sendiri guna mendukung nilai-nilai kebudayaan yang ada di Bumi Projotamansari tersebut.

"Jadi total saat ini ada 17 Rintisan Desa Budaya yang kami miliki. Tiap tahun kami memang menargetkan, setiap tahun ada tambahan lima Rintisan Desa Budaya," kata Yanatun di Balai Kalurahan Patalan, Jetis, Bantul, Selasa (10/9/2024).

Yanatun menuturkan, sebelumnya pihaknya telah melakukan proses verifikasi terhadap delapan calon Rintisan Desa Budaya 2024. Setelah dilakukan proses verifikasi oleh tim independen dan mengacu pada Peraturan Bupati Bantul No 136 Tahun 2020 tentang Rintisan Desa Budaya, maka dihasilkan lima kalurahan yang lolos.

Lebih lanjut, Yanatun mengatakan, hingga 2024 ini telah terdapat sebanyak 17 Rintisan Desa Budaya, 14 Desa Budaya, dan 10 Desa Mandiri Budaya di Kabupaten Bantul. Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih mengatakan, dengan penetapan Rintisan Desa Budaya ini, diharapkan dapat membangkitkan kembali budaya adiluhung yang ada di masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.

Ke depannya, desa yang sudah berstatus Rintisan Desa Budaya dapat meningkatkan statusnya menjadi Desa Budaya dan Desa Mandiri Budaya. "Harapannya dengan penetapan ini ada upaya dari lima kalurahan ini untuk meningkatkan statusnya menjadi Desa Budaya. Terus ditingkatkan lagi menjadi Desa Mandiri Budaya, sehingga pembangunan kebudayaan kita ini bisa sukses, dan menghasilkan dampak yang nyata yaitu bangkitnya kembali kebudayaan adiluhung kita dalam kehidupan kita sehari-hari," kata Muslih.

Muslih juga menuturkan, budaya bukan hanya sekadar seni pertunjukan. Namun, kebudayaan menyangkut lebih banyak hal termasuk karakter, pranata sosial, bahasa, benda-benda kebudayaan hingga mata pencaharian.

Untuk itu, ia pun meyakini dengan kebudayaan adiluhung dapat meningkatkan taraf kehidupan masyarakat. "Kita optimis bahwa kita akan mampu mencapai taraf kehidupan yang semakin baik, ekonomi baik. Terbukti pertumbuhan ekonomi Bantul itu 5,06 persen lebih tinggi dibanding pertumbuhan ekonomi rata-rata nasional. Angka kemiskinan menurun, karena kita punya budaya gotong royong, lung tinulung," ungkapnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement
Advertisement
Advertisement