REJOGJA.CO.ID, LUMAJANG — Gunung Semeru di Jawa Timur dilaporkan mengalami lima kali erupsi pada Jumat (17/5/2024) pagi. Ketinggian kolom abu letusan bervariasi, hingga mencapai sekitar 900 meter di atas puncak gunung.
Erupsi gunung yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang itu dilaporkan pertama kali pada pukul 06.29 WIB. Kemudian terjadi lagi pada pukul 06.50 WIB, pukul 07.28 WIB, pukul 07.57 WIB, dan pukul 08.05 WIB.
“Gunung Semeru erupsi pada Jumat, pukul 06.29 WIB, dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 500 meter di atas puncak dan kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu, dengan intensitas sedang ke arah barat daya,” kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Liswanto, dalam keterangan tertulisnya, Jumat.
Menurut Liswanto, pada erupsi kedua, yang terjadi pukul 06.50 WIB, ketinggian kolom abu teramati sekitar 600 meter di atas puncak. Kolom abu dilaporkan teramati berwarna putih hingga kelabu, dengan intensitas sedang ke arah barat daya.
Pada erupsi ketiga, pukul 07.28 WIB, ketinggian letusan abu vulkanik dilaporkan mencapai sekitar 700 meter di atas puncak atau sekitar 4.376 meter di atas permukaan laut (mdpl). “Kolom abu vulkanik teramati berwarna putih hingga kelabu, dengan intensitas sedang ke arah utara. Saat laporan itu dibuat, erupsi masih berlangsung,” kata Liswanto.
Kemudian, pada erupsi keempat, pukul 07.57 WIB, ketinggian kolom abu dilaporkan teramati sekitar 500 meter di atas puncak atau 4.176 mdpl. Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu, dengan intensitas sedang ke arah selatan.
Liswanto mengatakan, erupsi kelima terjadi pada pukul 08.05 WIB, dengan ketinggian kolom abu teramati hingga sekitar 900 meter di atas puncak. Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu, dengan intensitas sedang ke arah timur laut.
Gunung Semeru hingga kini masih berstatus Siaga atau Level III. Dengan status tersebut, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) merekomendasikan agar masyarakat tidak melakukan aktivitas apa pun di area sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 kilometer dari puncak gunung (pusat erupsi).
Di luar jarak tersebut, masyarakat diminta tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi atau sempadan sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terdampak perluasan awan panas dan aliran lahar, hingga jarak 17 kilometer dari puncak.
Warga juga diminta tidak beraktivitas dalam radius lima kilometer dari kawah atau puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
Selain itu, masyarakat diminta mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang lembah atau aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat. Waspada juga akan potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai Besuk Kobokan.