REJOGJA.CO.ID, YOGYAKARTA — Dinas Perhubungan (Dishub) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyarankan para pemudik yang akan melintas untuk melalui jalur alternatif pada arus mudik maupun balik Lebaran 2024. Diharapkan pemanfaatan jalur alternatif akan meminimalkan potensi kemacetan lalu lintas di titik-titik tertentu.
“Pada saat (arus) mudik dan balik, yang potensi macet itu ada di ruas jalan Yogya-Solo, itu paling padat. Kemudian Yogya-Tempel,” kata Kepala Bidang Angkutan Dishub DIY, Sumaryoto, kepada Republika, Rabu (27/4/2023).
Sumaryoto menyarankan para pemudik yang hanya akan melintasi wilayah DIY agar menghindari jalur pusat kota. Disarankan para pemudik yang tidak singgah di DIY ini untuk melewati jalur-jalur alternatif.
“Silakan lewat jalur alternatif, baik yang dari barat maupun timur. Saya perkirakan arus terpusatnya nanti dari timur karena ada fungsional tol sampai dengan sisi timur. Jadi, kami harapkan untuk yang tidak singgah di Yogya silakan manfaatkan jalur alternatif,” kata Sumaryoto.
Beberapa jalur alternatif di wilayah DIY disebut sudah berfungsi dengan baik. Seperti Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS), jalur Tawang-Ngalang, dan jalur Ngalang-Gading di wilayah Kabupaten Gunungkidul.
“Kemudian (jalur) dari barat juga sudah baik. Mulai dari Glagah, sudah jadi jembatannya, bisa lurus lewat Srandakan, Bantul, lebih aman. Kemudian yang mau ke utara jangan lewat Jombor, lewat saja di Klangon ke utara atau Sentolo ke utara,” kata Sumaryoto.
Ihwal jumlah pemudik pada momen Lebaran Idul Fitri 2024 ini, Sumaryoto mengatakan, berdasarkan kajian dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub), diperkirakan meningkat rata-rata sekitar 6,5 persen dari tahun sebelumnya. Kemenhub memperkirakan jumlah pemudik yang akan masuk wilayah DIY pada tahun ini sekitar 11,7 juta orang.
“Prediksi dari kementerian itu kan pemudik ke Yogya 11,7 juta, dengan menggunakan berbagai moda. Modanya ada kereta, ada pesawat, ada bus, ada kendaraan pribadi. Apalagi juga sudah di-support dengan penyediaan fasilitas mudik gratis,” kata Sumaryoto.