REJOGJA.CO.ID, BOJONEGORO — Buaya dari Sungai Bengawan Solo dilaporkan kembali muncul di wilayah Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Kabupaten Bojonegoro melakukan upaya antisipasi agar hewan endemik Bengawan Solo itu tidak membahayakan masyarakat.
Kepala Bidang Pemadaman dan Penyelamatan Dinas Damkarmat Kabupaten Bojonegoro Zaenul Ma’arif mengatakan, seekor buaya endemik Bengawan Solo muncul di Desa Kebonagung, Kecamatan Padangan, pada Senin (11/3/2024). Masyarakat melaporkannya kepada petugas.
Saat petugas mendatangi lokasi, buaya tersebut berada di tepi Bengawan Solo, tepatnya di belakang kandang kambing warga. “Lokasi kemunculan buaya sama seperti laporan dua bulan yang lalu. Kemungkinan buaya tersebut muncul lagi karena kondisi banjir Bengawan Solo,” kata Zaenul Ma’arif, yang biasa dipanggil Arif, Kamis (14/3/2024).
Beberapa waktu lalu, petugas Damkarmat Kabupaten Bojonegoro menangkap buaya dengan panjang 2,5 meter berjenis betina di pertemuan sungai besar dengan Bengawan Solo. Lokasinya sekitar seratus meter dari tempat buaya ditemukan pada Senin lalu. Buaya tersebut telah diserahkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).
Adapun buaya yang muncul pada Senin lalu, menurut Arif, panjangnya diperkirakan sekitar 1,6 meter. “Saat kemunculan buaya kemarin sebetulnya akan ditangkap, namun buaya tersebut lari ke tengah Bengawan Solo. Bahkan jebakan jerat dan kerangkeng juga sudah dipasang sekitar lokasi kemunculan buaya,” kata dia.
Arif memperkirakan pergerakan buaya itu di seputaran lokasi wilayah Desa Kebonagung, Kecamatan Padangan, serta ke seberang Sungai Bengawan Solo, yakni wilayah Desa Tembeling, Kecamatan Kasiman.
“Buaya tersebut memakan biawak, tikus, maupun ikan. Sementara ini hewan ternak warga masih aman dan masyarakat sekitar belum ada yang melapor kehilangan hewan ternaknya,” kata Arif.
Menurut Arif, Dinas Damkarmat Kabupaten Bojonegoro sudah memasang pengumuman setelah kemunculan buaya dua bulan lalu. Ia mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati saat beraktivitas di sekitar aliran Sungai Bengawan Solo.
“Meskipun buaya tersebut belum membahayakan masyarakat, petugas akan terus patroli dan mengevakuasi buaya agar tidak mengancam warga,” kata Arif.