Selasa 19 Dec 2023 16:12 WIB

Jelang Nataru, Harga Komoditas Pokok Terus Dipantau

Beberapa jenis cabai terpantau sudah mengalami penurunan harga.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Fernan Rahadi
Kebutuhan pokok (ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
Kebutuhan pokok (ilustrasi)

REJOGJA.CO.ID, UNGARAN -- Cek harga dan ketersediaan komoditas pokok jelang Natal dan Tahun Baru, di Pasar Projo, Ambarawa, Bupati Semarang, H Ngesti Nugraha mendapati harga sejumlah komoditas yang sebelumnya terpantau stabil mengalami kenaikan harga.

Di sisi lain, beberapa jenis cabai terpantau sudah mengalami penurunan harga, kecuali untuk jenis cabai merah besar (teropong) yang harganya masih bertahan di angka Rp 100 ribu per kilogram.   

Berdasarkan informasi yang diperoleh bupati dari para pedagang di Pasar Projo, sejumlah komoditas yang mengalami kenaikan harga antara lain meliputi minyak goreng, kacang tanah, dan bawang merah.

Sementara komoditas yang sebelumnya terpantau mengalami kenaikan harga, seperti telur ayam dan beberapa jenis cabai, pada hari ini terpantau mengalami penurunan harga di tingkat konsumen.

"Seperti telur ayam, harganya sudah turun dengan besaran nominal Rp 500 hingga Rp 1.000 per kilogram. Kemudian harga cabai yang sebelumnya sempat menyentuh Rp 80 ribu sekarang hanya Rp 60 ribu per kilogram untuk cabai merah keriting,” jelasnya, di Ambarawa, Kabupaten Semarang, Selasa (19/12/2023).

Demikian halnya dengan cabai rawit hijau sekarang turun menjadi Rp 50 ribu per kilogram dan cabai rawit merah juga terpantau mengalami penurunan harga menjadi kisaran Rp 70 ribu per kilogram.

Untuk harga beras, terpantau masih stabil (tidak mengalami lonjakan) dan masih bertahan di harga Rp 13 ribu per kilogram untuk jenis beras medium dan Rp 14 ribu per kilogram untuk beras jenis premium.

Kemudian komoditas minyak goreng juga mengalami kenaikan harga Rp 500 per kemasan kilogram. Artinya, kalau satu karton isi 12 kilogram harga jual di tingkat konsumen naik menjadi Rp 6.000 per karton.

Harga komoditas kacang tanah juga terpantau mengalami kenaikan harga sebesar Rp 2.000 per kilogram, dari harga semula Rp 27 ribu per kilogram. Kemudian komoditas bawang merah dan juga bawang putih, rata- rata mengalami kenaikan Rp 1.000 per kilogram.

Menyikapi lonjakan harga sejumlah komoditas pokok masyarakat ini, bupati memastikan stok (ketersediaan) dan juga harga masih dalam batas wajar, meskipun ada beberapa harga yang melonjak naik.

Saat ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang juga masih melaksanakan pencairan/ pembagian bantuan bagi masyarakat yang kurang mampu di daerahnya, agar daya beli mereka meningkat.

Total bantuan yang diserahkan dan saat ini telah berproses tersebut mencapai Rp 2,3 miliar dan diperuntukkan bagi 11.559 waga kurang mampu dengan besaran masing-masing Rp 200 ribu untuk tiap penerima manfaat.

Kemudian juga masih berlangsung penyaluran bantuan dari Kementerian Sosial (Kemensos) RI kepada sebanyak 78 ribu penerima manfaat melalui program PKH dampak El Nino.

“Dengan adanya bantuan ini, harapannya nanti bisa untuk meninggkatkan daya beli dan menstabilkan harga sejumlah komoditas pokok di tengah-tengah masyarakat Kabupaten Semarang," kata Ngesti.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement