REJOGJA.CO.ID, SURABAYA -- Sekrataris Daerah Provinsi Jawa Timur, Adhy Karyono menekankan pentingnya sinergitas dan kolaborasi seluruh stakeholder dalam rangka pengamanan lalu lintas menjelang perayaan natal dan tahun baru 2024. Apalagi, lanjut Adhy, berdasarkan survei yang dikeluarkan Kemenhub, pergerakan masyarakat dari dan menuju Jatim pada libur natal dan tahun baru 2024, bakal meningkat dibanding tahun sebelumnya.
Adhy menjabarkan, berdasarkan survei tersebut, pergerakan masyarakat yang keluar wilayah Jatim mencapai 17,54 juta orang, atau naik 16,30 persen. Sementara jumlah pergerakan masyarakat yang melakukan perjalanan menuju ke Jatim sebanyak 16,3 juta orang, naik sekitar 15,10 persen.
"Untuk wilayah tujuan terbanyak adalah wilayah Malang. Ada Kabupaten Malang dan Kota Batu," kata Adhy, Ahad (17/12/2023).
Selain itu, lanjut Adhy, pada periode yang sama, jumlah wisatawan yang masuk ke Jatim juga diperkirakan akan jauh lebih banyak dibanding tahun sebelumnya. Peningkatannya diperkirakan mencapai 30 persen.
Adhy juga menyinggung terkait pengamanan perayaan natal yang akan dilakukan oleh umat kriatiani. Mengingat, Surabaya dipilih sebagai tuan rumah perayaan natal nasional yang rencananya akan dilaksanakan pada 27 Desember 2023. Apalagi, beberapa gereja di Surabaya pernah menjadi sasaran penyerangan kelompok terorisme.
Ia pun berpesan agar pengawasan dan pengamanan di gereja-gereja lebih diperkuat dan diperketat lagi. "Ini juga perlu diperhatikan. Kita ingin memberikan perlindungan dan kenyamanan kepada saudara-saudara kita yang akan melakukan ibadah natal," ujarnya.
Berkaitan dengan pengaman natal dan tahun baru 2024, Kapolda Jatim Irjen Pol. Imam Sugianto menyampaikan, pihaknya bakal menurunkan 13.034 personel untuk terlibat dalam Operasi Lilin Semeru yang dimulai pada 22 Desember 2023. Adapun titik-titik pengamanan dipusatkan di gereja-gereja, terminal, pelabuhan, bandara, serta beberapa lokasi yang diidentifikasi menjadi lokasi rawan.
"Ada tujuh gereja yang menjadi fokus utama pengamanan baik di Surabaya maupun Mojokerto. Lokasi-lokasi ini yang kita perketat pengamanannya, sehingga saudara-saudara kita yang nasrani dapat beribadah dengan tenang dan nyaman," kata Imam.
Imam memastikan, untuk pembuakaan pos jaga di setiap titik telah dilakukan. Secara total ada ratusan pos yang disediakan. Rinciannya terdiri dari 243 pos pengamanan, 42 pos pelayanan, dan sembilan pos terpadu. Ia pun berpesan kepada jajarannya untuk melayani masyarakat dengan ramah, dan memberikan setiap informasi yang dibutuhkan.