REJOGJA.CO.ID, SURABAYA -- PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) menandatangani Non Disclosure Agreement (NDA) dengan PT Bank Pembangunan Daerah Lampung (Bank Lampung) terkait pertukaran informasi dalam rangka penyertaan modal. Ini sebagai tindak lanjut dari penandatanganan MoU terkait pembentukan Kelompok Usaha Bank (KUB).
Direktur Utama Bank Jatim, Busrul Iman mengungkapkan, selain NDA, pihaknya juga melakukan penandatanganan dua perjanjian kerja sama (PKS) dengan Bank Lampung. Yakni PKS terkait trade processing agent dan PKS terkait jasa remitansi kemitraan.
"Yang perlu diketahui bersama, semangat KUB adalah semangat kolaborasi untuk saling bersinergi, sehingga diharapkan penandatanganan NDA dan PKS sinergitas bisnis ini bisa menjadi bagian dalam rangka memperkuat kolaborasi," kata Busrul, Kamis (14/12/2023).
Ditegaskan, Bank Jatim sangat siap untuk melakukan kerja sama bisnis dengan Bank Lampung di berbagai sisi. Mulai dari human capital, teknologi, hingga bisnis prosesnya. Apalagi Bank Jatim telah memiliki pengalaman dalam proses KUB dengan Bank NTB Syariah.
"Sehingga, Bank Jatim meyakini adanya pembentukan KUB dengan Bank Lampung ini dapat membawa keuntungan dan kemanfaatan bagi kedua belah pihak," ujarnya.
Salah satu keunggulan Bank Jatim yang menurutnya bisa dimanfaatkan anggota KUB, termasuk Bank Lampung, yaitu JConnect Remittance. Ini adalah layanan yang dihadirkan untuk mempermudah penerimaan uang dari luar negeri.
Ia menjelaskan, saat ini JConnect Remittance telah bermitra dengan Malaysia melalui Merchantrade. Busrul mengatakan, ke depan, Bank Jatim juga akan menjalin kerja sama dengan Hongkong dan Taiwan dalam hal remittance ini.
"Di Malaysia, keuangan para PMI dalam empat bulan tercatat mencapai Rp 2 triliun lewat Bank Jatim. Belum dolarnya yang sudah mencapai di atas 100 juta dolar. Jadi bisnis ini potensinya memang sangat besar," ujarnya.
Direktur Utama Bank Lampung Presley Hutabarat menyambut baik adanya penandatanganan NDA dan sinergitas bisnis dengan Bank Jatim. Apalagi, di Lampung terdapat beberapa daerah yang memiliki tingkat penyaluran TKI cukup besar. Seperti Lampung Timur, Tanggamus, dan Mesuji.
"Di Lampung pangsa pasar untuk pekerja migran cukup besar tapi belum bisa kita ambil karena kami belum bisa menampung remittance. Jadi dengan adanya sinergitas ini kami harap bisa mengambil potensi yang menjanjikan itu," kata dia.