REJOGJA.CO.ID, MALANG -- Universitas Brawijaya (UB) kembali menambah empat profesor baru dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Fakultas Teknik (FT), serta Fakultas Teknologi Pertanian (FTP). Keempat profesor ini akan dikukuhkan secara resmi di UB, Kota Malang, Selasa (12/12/2023).
Adapun salah satu profesor yang akan dikukuhkan, yakni Fatchur Rohman. Fatchur akan menjadi profesor aktif ke-28 di FEB. Ia juga bakal tercatat sebagai profesor aktif ke-200 di UB. Kemudian menjadi profesor ke-359 dari seluruh profesor yang telah dihasilkan oleh UB.
Fatchur dalam orasi ilmiahnya akan menyampaikan pemikirannya tentang Model Perilaku Konsumen Digital Boutique (MPK-DB). Penelitian ini terutama terkait bagaimana lingkungan sosial berpengaruh terhadap loyalitas seorang konsumen.
Ia mengatakan, model yang dibuatnya saat ini masih diterapkan pada konsumen Boutiqe. Sebab itu, ini penelitian ini masih perlu dikembangkan lagi ke depannya.
Untuk diketahui, butik merupakan bentuk usaha ritel yang mana pengembangan usaha akan bergantung dari jumlah penjualan dari pakaian. Dalam rangka meningkatkan jumlah penjualan pada era digital, bisnis butik perlu melakukan pembaruan terhadap strategi pemasaran.
Salah satu strategi yang umum dikembangkan oleh pengelola usaha butik di era digital adalah menciptakan ruang belanja digital berupa webstore atau e-marketplace.
Melalui strategi ini, variabel operasional untuk mengobservasi bagaimana aspek lingkungan fisik dapat menstimuli perilaku pelanggan menjadi tidak relevan. "Karena pelanggan berbelanja secara online tanpa mengunjungi toko fisik," ungkapnya dalam konferensi pers di Gedung Rektorat UB, Kota Malang.
Profesor lain yang akan dikukuhkan dalam waktu sama, yaitu Gunawan Prayitno. Dia akan menjadi profesor aktif ke-26 di FT dan profesor aktif ke-201 di UB. Kemudian menjadi profesor ke-360 dari seluruh profesor yang telah dihasilkan oleh UB.
Profesor Bidang Ilmu Perencanaan Wilayah dan Desa Berkelanjutan UB tersebut akan membawakan orasi ilmiahnya yang berjudul "Social Capital-Integration (SCI) Sebagai Basis Konstruksi Desa Berkualitas."
Menurut dia, SCI dianggap sebagai basis konstruksi desa berkualitas. Hal ini muncul sebagai elemen kunci untuk mempercepat transformasi digital di pedesaan.
Integrasi modal sosial (SCI) sebagai basis konstruksi desa berkualitas mencakup sejumlah elemen. Beberapa di antaranya seperti hubungan sosial, kepercayaan, norma bersama, dan kolaborasi dalam konteks desa.
"Ketika teknologi digital dalam era ini telah memasuki desa-desa kita dengan cepat, penting untuk mengenali dan memahami peran yang dimainkan oleh modal sosial dalam membentuk desa keberlanjutan," jelasnya.
Menurut dia, modal sosial memainkan peran kunci dalam membina kohesi sosial. Bahkan, mampu memfasilitasi kolaborasi yang dibutuhkan untuk mengoptimalkan teknologi digital. Kemudian juga dapat menjaga keberlanjutan budaya lokal.
Modal sosial dinilai akan menjadi poin awal penting untuk memahami bagaimana desa-desa dapat memanfaatkan transformasi digital. Hal ini terutama untuk mencapai tujuan pembangunan desa 4.0.
Berikutnya, Nur Hidayat akan dikukuhkan sebagai profesor aktif ke-24 di FTP. Ia juga akan tercatat sebagai profesor aktif ke-202 di UB. Kemudian menjadi profesor ke-361 dari seluruh profesor yang telah dihasilkan oleh UB.
Dalam pengukuhannya, dia aka menyampaikan orasi ilmiah tentang Inokulum Mikrobia Pendegradasi Limbah Agroindustri (Impala). Impala sendiri yakni bagaimana memproduksi inokulum mikrobia dengan memanfaatkan limbah yang dikeluarkan oleh unit proses produksi.
Inokulum mikrobia menjadi Inocul penting dalam penanganan limbah secara biologis dan menunjang produktivitas. Penanganan limbah secara biologis terutama menggunakan mikroorganisme menjadi cara yang paling banyak dipilih.
"Terutama setelah proses fisis dan khemis tidak lagi mampu melakukan degradasi atau dianggap terlalu mahal," ujar dia.
Ketersediaan inokulum mikroorganisme di ranah industri terutama industri skala menengah dan kecil belum mendapat perhatian. Sebab itu, masih banyak limbah yang belum tertangani.
Di sisi lain, pihak ketiga yang menangani limbah terutama limbah padat masih kesulitan mendapatkan mikroorganisme ini. Hal ini membuat mereka masih membutuhkan lahan yang luas untuk menampung limbah sebelum dikomposkan.
Penampungan ini harus dilakukan di tempat yang jauh dari pemukiman karena adanya bau yang ditimbulkannya. Penyediaan mikroorganisme pendegradasi limbah agroindustri yang mampu melakukan perombakan dengan cepat perlu dilakukan dengan baik dan benar.
Penyediaan dapat dilakukan melalui isolasi dan nutrisi yang murah serta mudah didapatkan. Salah satu sumber nutrisi yang kini memungkinkan digunakan adalah larva BSF atau magot.
Budi daya magot dengan memanfaatkan limbah agroindustri menjadi salah satu model yang menarik untuk diterapkan dalam mengatasi mahal dan terbatasnya sumber nutrisi untuk produksi inokulum.
Penggunaan magot sebagai nutrisi untuk pengembangan inokulum yang diperlukan dalam penanganan limbah menjadi model sircular economy yang banyak memberikan nilai positif pada setiap tahapnya.
Larva BSF dianggap akan mengurangi tumpukan limbah padat dan sekaligus menghasilkan kompos. Hal ini akan mengurangi jumlah tumpukan yang harus dikomposkan secara langsung. Apalagi pengomposan membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan produksi larva.
Terakhir, UB juga akan mengukuhkan Sugiono sebagai profesor aktif ke-27 di FT. Dia akan menjadi profesor aktif ke-203 di UB. Sugiono juga bakal tercatat sebagai profesor ke-362 dari seluruh profesor yang telah dihasilkan oleh UB.
Dalam orasi ilmiahnya, Sugiono menyinggung masalah perlintasan kereta api sebidang di Indonesia yang tidak ada petugas ataupun palang pintu berjumlah 2.259 lokasi. Selain itu, berdasarkan data kecelakaan pada 2022, jumlah kecelakaan di perlintasan kereta api sebidang adalah sebesar 289 kejadian atau sebanyak 6,02 kejadian kecelakaan tiap minggunya.
Sebanyak 87 persen kecelakaan atau sekitar 251 kecelakaan terjadi pada perlintasan tanpa petugas. Dia tidak menampik telah banyak temuan yang membahas upaya pencegahan kecelakaan di perlintasan sebidang kereta api.
Namun Profesor Bidang Ilmu Ergonomi Transportasi FT UB ini menemukan pendekatan baru berbasis sistem integratif dalam peta jalan yang aman. Pendekatan tersebut mampu menggugah kewaspadaan dan konsentrasi pengendara yang akan melintasi perlintasan kereta api.
Adapun peta jalan itu dinamakan double awareness driving (DAD) yang bekerja dalam bentuk peta visual dan audio. Peta DAD ini nantinya akan terintegrasi dengan sistem informasi masinis dan device pada perlintasan tanpa petugas.
Sistem alarm yang akan dibangun mengintegrasikan sociotechnical pengendara–kereta api–masinis dengan memanfaatkan aplikasi machine learning dan aplikasi berbasis web yang interaktif dan efisien.
Menurut dia, peta jalan DAD akan memberikan informasi jumlah perlintasan kereta api yang akan dilalui. "Dan secara real time akan menampilkan peringatan dini pengemudi yang terbagi menjadi tiga zona, yaitu hijau, kuning, dan merah,” katanya.