Senin 04 Dec 2023 19:46 WIB

Sambut Liburan Akhir Tahun, Destinasi Wisata Diminta Perketat SOP dan K3

Protokol kesehatan juga harus dijalankan.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq
 Wahana jembatan kaca Gumukreco Desa Wisata (Deswita) Sepakung, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
Foto: Dokumen
Wahana jembatan kaca Gumukreco Desa Wisata (Deswita) Sepakung, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

REJOGJA.CO.ID, UNGARAN -- Musim liburan akhir 2023 segera tiba, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang melalui Dinas Pariwisata (Disparta) telah melaksanakan berbagai upaya untuk memastikan berbagai kesiapan Daya Tarik Wisata (DTW) yang ada di daerahnya.

Pasalnya, sejumlah DTW yang ada di wilayah Kabupaten Semarang cukup populer bagi masyarakat lokal maupun luar daerah untuk mengisi liburan di penghujung tahun hingga pergantian tahun nanti.

Kepala Disparta Kabupaten Semarang, Wiwin Sulistyowati yang dikonfirmasi mengatakan, dalam menyambut musim libur akhir tahun nanti selain keamanan dan kenyamanan para wisatawan, Pemkab Semarang menekankan pada aspek kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), baik di DTW maupun di seluruh Desa Wisata (Deswita).

Terkait hal ini, Disparta telah bersurat kepada seluruh pengelola DTW dan Deswita untuk memastikan aspek-aspek keamanan, kenyamanan, dan K3 penyelenggaraan kegiatan pariwisata menyambut liburan akhir tahun dapat dipenuhi.

“Kami telah melayangkan surat edaran tersebut pada 30 November 2023 kepada semua pengelola DTW maupun Deswita,” jelasnya, saat dikonfirmasi di Ungaran, Kabupaten Semarang, Senin (4/12).

Dalam konteks ini, standar operasional dan prosedur (SOP) dan K3 terutama di DTW/Deswita agar diperketat. Terutama DTW/Deswita yang memiliki bebagai wahana khusus yang mengutamakan faktor-faktor keamanan dan keselamatan.

“Melihat beberapa peristiwa kecelakaan dalam kegiatan pariwisata di daerah lain, SOP dan K3 penting diperketat agar kegiatan wisata tidak menjadi bencana,” ungkap Wiwin, melalui sambungan telepon.

Untuk itu para pengelola DTW harus memastikan keamanan dan kenamanan bagi para pengunjung dengan melakukan pengecekan lebih awal dan harus bisa memastikan SOP dapat diterapkan dengan baik di setiap DTW/Deswita.

Takutnya, dengan antusias serta jumlah pengunjung liburan akhir tahun yang melonjak, pengelola DTW kewalahan dan justru mengabaikan SOP serta K3 dalam memberikan pelayanan kepada para wisatawan.

“Seperti harusnya wahana yang mestinya berkapasitas maksimal 15 orang, karena animo pengunjung banyak, lalu SOP dilanggar hingga risiko yang diakibatkan sangat besar. Kami sudah menekankan jangan sampai hal semacam itu terjadi,” tegasnya.

Hal lain yang harus menjadi perhatian oleh pengelola DTW, masih kata Wiwin, protokol kesehatan harus dijalankan. Yakni dengan menyiapkan petugas tambahan untuk mengantisipasi kepadatan pengunjung DTW.

Termasuk opsi-opsi yang harus dilakukan dan dipersiapkan dengan jelas oleh pengelola DTW dan Deswita dalam mengantisipasi ledakan pengunjung.

Hal lain yang harus mendapatkan perhatian agar pengelola DTW mengantisipasi kantong-kantong parkir. Jangan sampai lonjakan pengunjung mengakibatkan fasilitas umum yang lain terganggu karena aksesnya macet, padat, dan sebagainya.

Ia mencontohkan kepadatan di jalan utama menuju DTW Taman Bunga Celosia di kawasan candi, Kecamatan Bandungan, yang selalu padat saat musim liburan. Sehingga akses pengunjung yang akan menuju ke DTW Candi Gedongsongo jamak terganggu.

Terkait hal ini, Disparta juga berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) dan aparat pemangku kepentingan lain dalam memastikan kegiatan wisata akhir tahun dapat berjalan lancar.

“Kami juga mengingatkan agar tarif parkir tetap dibebankan dengan harga yang normal dan tidak ugal-ugalan, karena akan mengganggu kenyamanan wisatawan,” ungkapnya.

Masih terkait kenyamanan pengunjung, lanjut Wiwin, agar semua DTW bisa menyiapkan dengan baik ketersediaan air maupun sarana dan prasarana (sarpras) sanitasi fasilitas penunjung. Karena hal ini sangat berkaitan dengan kebersihan dan kesehatan.

Demikian pula penyediaan tenaga medis sebagai antisipasi manakala terjadi lonjakan pengunjung. Ini untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan selama pengunjung DTW melonjak saat liburan akhir tahun nanti.

"Kami berharap seluruh pengelola DTW dan Deswita memastikan semua hal itu dengan baik dan kami akan melakukan pengecekan dan meonitoring ke setiap DTW, agar kegiatan liburan akhir tahun di Kabupaten Semarang agar mengedepankan keamanan dan tetap berkeselamatan," tegas Wiwin.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement