REJOGJA.CO.ID, JAKARTA -- Agresi yang dilakukan Israel kepada rakyat Palestina semakin menggila belakangan. Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al Shun, mengatakan, mereka akan terus melawan sampai mencapai kemerdekaan.
Ia menerangkan, Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, sudah melakukan begitu banyak usaha untuk mewujudkan kemerdekaan. Bahkan, menawarkan pimpinan-pimpinan Israel untuk duduk bersama, melakukan negosiasi.
Namun, Israel selalu saja menolak usaha-usaha damai. Bahkan, Israel senantiasa menolak aturan-aturan dan regulasi-regulasi internasional. Hal itu yang membuat kemerdekaan Palestina sangat sulit untuk diwujudkan.
Bahkan, alih-alih berdamai, Israel terus memperbanyak agresi kepada rakyat Palestina. Zuhair menuturkan, Israel menyerang kota dan desa, menghancurkan rumah, menangkap rakyat Palestina, mengepung Yerusalem.
"Ini penderitaan yang Palestina rasakan sampai sekarang," kata Zuhair dalam Bulan Solidaritas Palestina yang digelar Aqsa Working Group bersama Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Rabu (1/11/2023).
Meski begitu, Zuhair menegaskan, rakyat Palestina tidak akan pernah mengangkat tangan untuk menyerah kepada Israel. Ia menegaskan, itu semua dilandasi satu alasan yaitu rakyat Palestina ingin meraih kemerdekaan.
"Kami inginkan kemerdekaan, untuk menjadi merdeka, seperti semua orang," ujar Zuhair.
Zuhair turut menyampaikan terima kasih atas dukungan tidak henti yang diberikan bangsa Indonesia untuk kemerdekaan Palestina. Ia mengaku bisa merasakan ketulusan atas dukungan dari bangsa Indonesia selama ini.
Namun, ia memahami, kondisi perang seperti sekarang membuat sangat sulit bagi bangsa Indonesia berbuat banyak. Apalagi, Israel memutus aliran listrik, air, bantuan obat-obatan, bahkan internal rakyat Palestina.
"Tapi, jika Anda tidak bisa menghentikan kezaliman yang terjadi saat ini, cukuplah bagi Anda menyebarkan berita ini ke saudara yang lain," kata Zuhair.
Sebelumnya, agresi yang dilakukan Israel kepada rakyat Palestina sudah memasuki hari ke 25. Sampai saat ini, tidak kurang 8.525 rakyat Palestina kehilangan nyawa akibat agresi yang dilakukan Israel.