REJOGJA.CO.ID, MALANG -- Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Malang baru saja melaksanakan Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU). Survei periode publikasi triwulanan ini bertujuan untuk mendapatkan informasi dini mengenai indikasi perkembangan kegiatan ekonomi di sektor riil secara triwulanan.
Kepala Perwakilan BI Malang, Samsun Hadi menyatakan, hasil SKDU mengindikasikan kegiatan dunia usaha tumbuh positif pada triwulan III 2023. Hal ini tercermin dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) pada triwulan III 2023 sebesar 18,14 persen. "Jumlahnya meningkat dibandingkan triwulan II 2023 sebesar 10,49 persen," kata Samsun.
Berdasarkan lapangan usahanya, kenaikan kinerja kegiatan usaha secara umum didorong oleh berbagai Lapangan Usaha (LU) utama. Beberapa di antaranya seperti industri pengolahan (SBT 9,73 persen) serta perdagangan besar dan Eceran (SBT 8,45 persen). Kemudian juga seiring dengan permintaan yang masih terjaga.
Menurut dia, permintaan turut didorong oleh dampak safari politik, tingkat inflasi yang semakin terkendali serta pemenuhan kebutuhan untuk tahun ajaran baru SD, SMP, SMA, dan perguruan tinggi. Lalu juga didorong peningkatan produksi untuk menjaga persediaan Nataru.
Peningkatan kinerja lapangan usaha pada triwulan III 2023 turut didukung oleh meningkatnya kinerja intermediasi perbankan di wilayah kerja BI Malang yang tumbuh positif pada triwulan III 2023. Hal ini juga didorong oleh pertumbuhan kinerja Kredit Konsumsi (KK), Kredit Investasi (KI) dan Kredit Modal Kerja (KMK).
Sejalan dengan kinerja kegiatan usaha, berbagai indikator seperti kapasitas produksi, kondisi keuangan (likuiditas dan rentabilitas), harga jual dan investasi kegiatan usaha meningkat pada triwulan III 2023. Kapasitas produksi triwulan III 2023 meningkat dengan SBT 77,48 persen. Jumlah ini lebih tinggi dari triwulan sebelumnya dengan SBT sebesar 70,69 persen.
Adapun kondisi keuangan secara umum yang meliputi likuiditas dan rentabilitas pada triwulan III 2023 meningkat sejalan dengan kenaikan SBT kegiatan usaha. Kondisi keuangan pada triwulan III 2023 tercatat sebesar SB 11,65 persen. Ini artinya lebih tinggi dibandingkan triwulan II 2023 sebesar SB 4,71 persen.
Menurut dia, SBT harga jual tercatat sebesar 21,17 persen. Jumlah ini lebih tinggi dari triwulan sebelumnya dengan SBT sebesar 20,00 persen. "Sementara itu, SBT Investasi tercatat sebesar 5,64 persen, lebih tinggi dibandingkan triwulan II 2023 sebesar -0,90 persen," jelasnya.
Selanjutnya, kinerja kegiatan usaha triwulan IV 2023 diprakirakan menguat dengan SBT 29,04 persen. Jumlahnya meningkat dari triwulan III 2023 sebesar 18,14 persen.
Menurut dia, akselerasi kinerja usaha ini ditopang terutama oleh sektor pertanian, kehutanan dan perikanan. Kemudian juga ditopang sektor konstruksi, sektor perdagangan besar dan eceran. "Serta sektor penyediaan akmamin sejalan dengan momen Natal dan Tahun Baru," kata dia menambahkan.