REJOGJA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kantor Perwakilan Bank Indonesia DIY mengimbau agar usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) terus bertransaksi menggunakan QRIS.
Plh Kepala Perwakilan Kantor Perwakilan BI DIY, Agung Budilaksono mengakui bahwa dana yang berasal dari transaksi QRIS memang lebih lama masuk ke rekening yang mungkin menjadi keluhan tersendiri bagi pelaku UMKM.
"Kami mendorong transaksi non tunai agar konsumen semakin punya pilihan. Penggunaan QRIS bagi yang merasa masih lama masuk ke rekeningnya, tapi dalam proses kami akan coba dipercepat," ujar Agung saat ditemui Republika di Kabupaten Bantul, Kamis (19/10/2023).
Menurut Agung, meskipun pencairan memerlukan waktu, namun ada manfaat penting yang tidak disadari oleh UMKM, khususnya untuk UMKM yang tidak memiliki pembukuan. Manfaat tersebut adalah kemudahan mendapatkan kredit dari perbankan.
"Manfaat yang tidak disadari oleh UMKM, sebenarnya dengan transaksi QRIS yang terdaftar karena bank akan lebih mudah memberi kredit, karena bank jadi tahu pembukuannya. Dengan transaksi QRIS jadi perbankan jadi lebih mudah melihat kelayakannya," jelasnya.
Untuk itu, ia mengimbau agar pelaku UMKM di DIY menggunakan QRIS. Berdasarkan data BI DIY perkembangan jumlah merchant QRIS di DIY 641 ribu merchant posisi 31 Juli 2023. Bertambah 81.136 dibandingkan Desember 2022. Sementara pengguna QRIS 694 ribu posisi 31 Juli 2023 naik 153.444 dibandingkan Desember 2022. Capaiannya 58,76 persen dari target user QRIS 2023.
"Memang diakui belum bisa cepat, tetapi kami berusaha dengan perbankan dan sistem pembayaran agar transaksinya lebih cepat," katanya.