REJOGJA.CO.ID, JAKARTA -- Pertumbuhan sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dinilai menjadi kunci penting menjaga momentum pemulihan ekonomi Indonesia pasca-pandemi Covid-19. Namun, pengembangannya masih dihadapkan pada sejumlah tantangan, seperti soal tata kelola dan adopsi digital.
Melihat hal itu, Grant Thornton Indonesia bekerja sama dengan US Soybean Export Council (USSEC) mengadakan loka karya untuk memberikan pengetahuan, keterampilan, dan wawasan yang berguna bagi pengembangan dan peningkatan kinerja UMKM dengan mengangkat tema 'USSEC Growth Accelerator Series: Driving SME’s Growth and Profit' yang berlangsung pada 13 September 2023.
USSEC sendiri merupakan sebuah organisasi yang berfokus untuk memaksimalkan pemanfaatan, nilai, dan distribusi atas penggunaan kedelai yang berasal dari Amerika Serikat. Melalui jaringan global kantor internasional dan dukungan kuat di Amerika Serikat, USSEC bekerja untuk memperkenalkan kedelai dan produk kedelai Amerika Serikat ke seluruh dunia.
Marketing Communication Director Grant Thornton Indonesia Riadi Sugihtani menyampaikan kegiatan ini merupakan salah satu bentuk dukungan Grant Thornton untuk mendukung UMKM Indonesia agar lebih maju dan kompetitif. "Kami sangat mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada USSEC karena telah menginisiasi kegiatan ini untuk memberdayakan para pelaku UMKM," ujar Riadi.
Loka karya ini dilakukan secara daring dengan dihadiri oleh pelaku UMKM binaan USSEC dengan menghadirkan dua pembicara handal di bidangnya untuk membahas lebih dalam mengenai pentingnya mengoptimalkan efisiensi keuangan untuk UMKM. Acara ini juga dipandu oleh Marketing Communication Director, Riadi Sugihtani yang semakin meramaikan webinar tersebut.
Webinar yang dimulai pada pukul 14.00 WIB terbagi dalam dua sesi. Sesi pertama pemaparan diawali oleh Sindani Adinagara selaku Audit Manager Grant Thornton Indonesia yang membahas mengenai pentingnya akuntansi dalam pencatatan transaksi dan penyusunan laporan keuangan bagi UMKM.
Audit Manager Grant Thornton Indonesia Sindani Adinagara, mengatakan, memiliki laporan keuangan pada sektor UMKM sangatlah penting. Hal ini dikarenakan dengan laporan keuangan yang baik dan sesuai standar, pelaku UMKM dapat mengetahui posisi keuangan entitas, mengontrol biaya operasional bisnis, mengetahui laba rugi usaha, mengambil keputusan bisnis dan memperhitungkan kewajiban perpajakan.
"Bahkan dengan adanya laporan keuangan yang akurat dan teratur, tidak menutup kemungkinan pelaku UMKM dapat memperoleh dukungan finansial dari bank bahkan investor," ujarnya.
Pada sesi kedua, Tax Manager Grant Thornton Indonesia, Firdiansah, menjadi narasumber berikutnya yang membawakan materi mengenai penting nya mengurus pajak dan manfaat yang didapat UMKM apabila rutin membayar pajak. Firdiansah, Tax Manager Grant Thornton Indonesia mengatakan, tidak sedikit pelaku UMKM yang menganggap membayar pajak merupakan hal yang sulit dikarenakan dapat mengurangi jumlah pendapatan.
"Padahal membayar pajak merupakan kewajiban sebagai warga negara yang baik dan patuh kepada Undang Undang," katanya.
Banyak juga pelaku UMKM yang belum mengerti bahwa pemerintah sudah menetapkan penurunan tarif PPh Final menjadi 0,5 persen dari sebelumnya 1 persen dari pendapatan.
"Maka dari itu, kami membantu para pelaku UMKM ini untuk mengetahui secara lebih dalam mengenai perkembangan terbaru terkait dengan perpajakan untuk UMKM serta manfaat yang dapat diperoleh seperti meningkatkan kredibilitas usaha dan juga mempermudah urusan administrasi," ujar Firdiansah.
Pada akhir sesi juga diadakan tanya jawab yang berjalan sangat dinamis kemudian ditutup secara resmi dengan berfoto bersama. "Grant Thornton Indonesia sangat bangga dapat menjadi bagian dari rangkaian kegiatan yang diadakan oleh USSEC ini. Kami berharap para peserta yang telah mengikuti loka karya ini bisa mendapatkan manfaat dengan memaksimalkan ilmu yang diperoleh dalam pembuatan laporan keuangan yang benar serta mampu memahami dasar perpajakan bagi UMKM," kata Riadi.