REJOGJA.CO.ID, SLEMAN -- Pemerintah Kabupaten Sleman akan bekerja sama dengan Bulog menggelar pasar murah di 17 kapanewon. Kegiatan pasar murah tersebut akan dilaksanakan dalam waktu dekat.
"Kami pekan ini akan operasi pasar intervensi stok di pasar-pasar bekerja sama dengan Bulog," kata Kepala Bidang Usaha Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sleman, Kurnia Astuti kepada Republika.co.id, Selasa (12/9/2023).
Kurnia mengungkapkan untuk pasar murah di 17 kapanewon akan dimulai 25 September 2023. Kegiatan akan dimulai di Pasar Gamping, Pasar Sleman, dan Pasar Tempel. "Yang pasar murah di kapanewon sebanyak 100 ton beras medium (SPHP)," ujarnya.
Sebelumnya hal senada juga disampaikan Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo. Kustini mengatakan salah satu upaya yang dilakukan Pemkab Sleman dalam menekan kenaikan harga beras yakni dengan menggelar operasi pasar murah.
Upaya tersebut dinilai ampuh dalam mengendalikan harga pangan saat ini. "Bagaimana kita nanti mengendalikan harga nanti kita ke depan akan ada operasi pasar bekerja sama dengan bulog di Kabupaten Sleman," kata dia.
Ia juga menuturkan bahwa cuaca El Nino menjadi penyebab naiknya harga beras di Sleman. Fenomena cuaca El Nino menyebabkan durasi tanam padi menjadi tidak menentu.
"Memang karena ini El Nino penanaman ini tidak bisa durasinya seperti biasa," kata Kustini, Senin (11/9/2023).
Berdasarkan pantauan Republika di laman hargapangan.slemankab.go.id, harga rata-rata beras IR I di Sleman per Selasa (12/9/2023) kini mencapai Rp 13.938. Harga tersebut mengalami kenaikan sebesar Rp 126 dibanding kemarin.
Harga berasa IR I tertinggi mencapai Rp 14.500 di Pasar Gamping, dan terendah Rp 13 ribu di Pasar Godean. Sedangkan harga beras IR II mengalami kenaikan Rp 63 menjadi Rp 12.938. Harga tertinggi mencapai Rp 14 ribu di Pasar Sleman dan terendah Rp 12 ribu di Pasar Cebongan.