REJOGJA.CO.ID, SLEMAN -- Polda DIY secara resmi menutup pelatihan barista dan roasting di LPP Garden, Ambarukmo, Jumat (8/9/2023). Pelatihan yang digelar selama lima hari tersebut diikuti oleh sebanyak 25 peserta.
"Sekaligus pagi ini kita mengundang owner dari kedai-kedai kopi seperti Pak Umar sebagai owner Aroem Kopi sendiri ini sudah mengambil hasil dari pelatihan ini sebanyak 8 orang yang nanti akan dipekerjakan di Aroem Kopi Roastery kemudian kedai Aroem Kopi Coffee Shop di Tamsis," kata Karo SDM Polda DIY Kombes Pol Nanang Djunaedi, di LPP Garden, Jumat (8/9/2023).
Peserta yang mengikuti pelatihan akan memperoleh sertifikat yang bisa mereka gunakan untuk mendaftar pekerjaan sebagai barista. Selain Aroem Kopi sejumlah kedai kopi lainnya juga siap mempekerjakan para peserta pelatihan tersebut seperti Suru Pitoe, Obah Kopi, Kibo Kopi, Nilu Kopi, Silol, dan Kopi Njongke.
"Namun sebelum nanti dari pelatihan peserta ini akan bekerja, langsung dengan owner-owner-nya, kita akan matangkan lagi mereka selama seminggu dua minggu melatih lagi supaya mereka mempunyai kemampuan tidak hanya skill tapi juga soft skill," ucapnya.
Nanang menambahkan seorang barista tidak hanya dituntut kemampuannya untuk membuat kopi saja, dan membuat roasting, tapi juga mampu melayani pelanggan, serta menyapa pelanggan. "Itu tanggung jawab dari Biro SDM dan tanggung jawab bagi penyelenggara untuk memonitor mereka sampai mereka kontrak sendiri dengan ownernya," ungkapnya.
Tidak hanya itu mereka juga mendapatkan sejumlah mesin pembuat kopi seperti French Press, Vietnam Drip, gelas dan lain-lain. Peserta juga dipersilakan untuk membuat kedai kopi.
"Kalau mereka mau buka kedai kopi tentunya dari pihak perbankan nanti akan kita jalin kerja sama," kata dia.
Nanang mengatakan kegiatan ini pertama kali dilakukan Polda DIY. Sebanyak 25 peserta yang ikut pelatihan barista dan roasting kali ini berasal dari latar belakang yang beragam.
"Dari awal kita seleksi memang benar-benar mereka ini tidak mempunyai pekerjaan, baik itu pekerjaannya hanya serabutan, lulusan perguruan tinggi maupun SMA/SMK yang begitu lulus tidak ada pekerjaan lain, ada juga lulusan D3 perawat namun mereka menunggu lama dipanggil kerja," ucapnya.
Nanang mengatakan Kapolda DIY Irjen Pol Suwondo Nainggolan menyambut baik kegiatan ini. Apalagi jumlah kedai kopi di Jogja ada lebih dari 600 kedai.
"Salah satunya untuk mengangkat talent-talent muda supaya dapat pekerjaan ya paling cepat dan paling diminati karena banyak milenial yang suka kopi juga," kata Nanang.