REJOGJA.CO.ID, JAKARTA -- Alam Batik menjadi salah satu UMKM yang hadir di Pameran PIATTEX V di Mal Kota Kasablanka, Jakarta, pada 31 Agustus-3 September 2023. Alam Batik merupakan usaha pengrajin batik pewarna alami yang menggunakan bahan lokal dan memberdayakan petani lokal.
Pendiri Alam Batik, Ferry Sugeng Santoso, mengatakan bahwa pameran Pasuruan Industrial, Agriculture, Tourism and Trade Expo (PIATTEX) bertujuan menarik investasi ke Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Alam Batik terpilih sebagai peserta karena bergerak pada sektor industri kreatif yang menjadi salah satu andalan baru di Pasuruan.
“Jadi Pemda Pasuruan membawa sesuatu yang menarik termasuk kami dari Alam Batik. Harapannya para investor bisa masuk ke Pasuruan baik dengan mendirikan usaha atau bermitra sehingga potensi unggulan Pasuruan termasuk batik diajak,” katanya dalam siaran pers, Jumat (1/9/2023).
Sebagai informasi, Alam Batik berdiri sejak 2019 dengan aktif membina pembatik yang sebagian besar adalah masyarakat sekitar Desa Gunting, Kecamatan Sukorejo, Pasuruan.
Alam Batik termasuk salah satu usaha binaan Sampoerna Entrepreneur Training Center (SETC), program pemberdayaan UMKM yang digagas PT HM Sampoerna Tbk (Sampoerna) di bawah Payung Program Keberlanjutan “Sampoerna Untuk Indonesia”. Tujuannya ialah memberi pelatihan, pendampingan, pembinaan, hingga jejaring bagi para pelaku UMKM yang ingin berkembang. Pada akhirnya, manfaatnya dapat dirasakan, bukan hanya oleh para pelaku UMKM, melainkan juga bagi masyarakat di lingkungan sekitarnya.
Ferry menuturkan, Alam Batik ikut dalam PIATTEX kali ini karena memiliki dua keunggulan. Pertama, Alam Batik konsisten dengan batik pewarna alami dengan melibatkan masyarakat khususnya para petani.
Alam Batik menggunakan pewarna alami dari tanaman indigo strobilanthes yang menghasilkan warna biru dan bixa orellana untuk warna orange alami. Indigo strobilanthes dibudidayakan para petani di Pasuruan dengan sistem tumpang sari bersama tanaman apel karena membentuk simbiosis mutualisme.
Ferry juga terjun langsung mendampingi para petani mulai dari pembibitan, perawatan, hingga cara panen guna menjaga kualitas pewarna yang dihasilkan. Indigo strobilanthes mampu menyerap asam tanah yang sangat membantu pertumbuhan tanaman apel sehingga para petani tidak perlu membeli dolomit.
Ditambah lagi, iklim di Pasuruan membuat kualitas warna dari indigo strobilanthes menjadi salah satu yang terbaik di Indonesia. Selain di Pasuruan, tanaman ini juga banyak dikembangkan di Temanggung, Jawa Tengah.
Pertimbangan kedua, kata Ferry, Alam Batik konsisten untuk mengembangkan motif batik dengan tetap mempertahankan kualitas terbaik, termasuk kehalusan kain. Alam Batik melalui produk batik pewarna alami bisa mewakili usaha batik yang ramah lingkungan.
Dia berharap melalui pameran PIATTEX, para investor dan calon mitra bisnis dapat melihat sejumlah potensi industri kreatif yang dimiliki Kabupaten Pasuruan. Alam Batik juga terbuka untuk berkolaborasi mengembangkan batik pewarna alami.
“Kami terbuka untuk bekerja sama mulai dari pelaku tekstil, furniture dan lainnya yang membutuhkan pewarna alami atau ingin belajar batik pewarna alami. Saya percaya melalui kolaborasi bisa saling menguntungkan,” paparnya.
Ferry mengaku tidak mematok target khusus untuk penjualan batik pewarna alami dari pameran PIATTEX. Menurutnya, penjualan hanyalah bonus karena yang paling penting ialah bisa membuka jaringan untuk kerja sama dengan mitra strategis.
Pengunjung bisa membeli produk Alam Batik dengan datang langsung ke pameran PIATTEX yang berlangsung hingga Ahad 3 September 2023. Untuk mengenal lebih jauh terkait Alam Batik, masyarakat juga dapat mengakses laman Instagram @ferrysugengsantoso.
Ferry menjelaskan hingga sejauh ini, Alam Batik telah bekerja sama dengan Kementerian Kebudayaan Korea Selatan untuk mempromosikan batik pewarna alami. Alam Batik juga sedang menjajaki kerja sama dengan Pemerintah Sri Lanka yang tertarik belajar pewarna alami.
Selain Alam Batik, sejumlah produk unggulan yang ikut dalam PIATTEX di Kota Kasablanka ialah Kupu Sutera, Desainer Wardah Assu’udiyah, Alam Batik, K-milia Craft (Rajut), Sambel Pecel khas Kabupaten Pasuruan, Barliant Art (Batik Ecoprint), Fath Bordir, Esbas Toys (Boneka), dan lain sebagainya. Produk ini akan diperkenalkan melalui fashion show dan lelang produk.