Jumat 25 Aug 2023 10:23 WIB

Mengenal Gardu Penting, Inovasi Penanganan Stunting di Berbah Sleman

Implementasi Gardu Penting diawali pembentukan kegiatan di lokus desa.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Yusuf Assidiq
Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, mencanangkan Gerakan Terpadu Penanggulangan Stunting (Gardu Penting) yang diinisiasi Kapanewon Berbah.
Foto: Dokumen
Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, mencanangkan Gerakan Terpadu Penanggulangan Stunting (Gardu Penting) yang diinisiasi Kapanewon Berbah.

REJOGJA.CO.ID, SLEMAN -- Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, mencanangkan Gerakan Terpadu Penanggulangan Stunting (Gardu Penting) yang diinisiasi Kapanewon Berbah di Pendopo Kantor Kapanewon Berbah. Pencanangan program ini dilakukan oleh bupati yang ditandai dengan penyerahan bantuan kepada anak stunting.

Kustini mengatakan langkah yang dilakukan Kapanewon Berbah dengan melakukan inovasi melalui Gardu Penting menjadi aksi nyata mendukung upaya penanggulangan stunting di Sleman.

"Pencanangan Gardu Penting ini menjadi upaya membangun sinergi yang lebih kuat antara kader kesehatan, komunitas serta elemen masyarakat untuk meningkatkan kesadaran dalam pencegahan stunting," kata Kustini dalam keterangannya.

Ia berharap inovasi tersebut dapat meningkatkan kepedulian, wawasan, serta menggerakkan seluruh komponen masyarakat dalam upaya menurunkan stunting di Sleman. Ia menuturkan upaya penanggulangan stunting yang dilakukan Pemkab Sleman terus memberikan hasil yang baik.

Dari data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), angka pravelensi stunting di Sleman mengalami penurunan dari 16 persen pada 2021 menjadi 15 persen di 2022. Ia menyebut penurunan pravelensi stunting di Sleman ini perlu diapresiasi sebagai upaya bersama sekaligus menjadi motivasi untuk terus memaksimalkan upaya penanggulangan stunting.

Panewu Berbah, Tri Akhmeriyadi menjelaskan, Gardu Penting merupakan inovasi yang dilakukan di tingkat Kapanewon Berbah. Latar belakang diluncurkannya inovasi tersebut menurutnya karena masih diperlukan pemahaman secara maksimal terkait pembagian tugas di tingkat kapanewon dalam penanggulangan stunting.

"Penanggulangan stunting masih dipahami sebagai tugas tambahan. Maka Gardu Penting ini sebagai upaya memberikan pemahaman maksimal akan tugas baik pamong kalurahan dan lainnya dalam penanggulangan stunting di Berbah," ungkapnya.

Ia mengatakan implementasi Gardu Penting ini diawali dengan pembentukan kegiatan di lokus desa stunting yaitu Kalurahan Sendangtirto. Kemudian dilakukan berbagai kegiatan dan menunjuk dua padukuhan sebagai sampel.

"Pada dua padukuhan ini dilakukan lelang kepedulian orang tua asuh stunting. Kemudian dilakukan penyuluhan sadar stunting remaja dan balita, pembinaan kader posyandu, dan pembentukan bina keluarga balita," kata dia.

Diharapkan dua padukuhan tersebut menjadi contoh yang kemudian akan dikembangkan di 58 padukuhan di wilayah Kapanewon Berbah. Tri juga menyebut dalam implementasi Gardu Penting, pihaknya berkolaborasi dengan seluruh stakeholder.

Salah satunya dengan menyisihkan sebagian penghasilan untuk diberikan kepada keluarga stunting. Dalam kesempatan yang sama juga diselenggarakan lomba senam Sleman bangkit tingkat Kapanewon Berbah yang diikuti oleh lima Kalurahan.

Kegiatan ini juga diramaikan oleh bazar UMKM sebagai bentuk komitmen Kapanewon Berbah dalam melibatkan sektor ekonomi produktif. Tujuannya untuk meningkatkan kesejahteraan warga Berbah.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement