REJOGJA.CO.ID, MALANG -- Mahasiswa Program Studi (Prodi) Teknologi Pangan UMM, Dafa Adi, bersama timnya menciptakan produk vegetarian nugget dengan mengoptimalkan seluruh bagian dari sayuran yang bisa diolah dan dikonsumsi. Ini merupakan upaya untuk mengurangi mubazir makanan (food waste).
Inovasi tersebut pun mendapat juara ketiga dalam ajang In2Food International Student Competition yang diselenggarakan di Universitas Prasetiya Mulya dan Universitas Pembangunan Jaya Bintaro pada pertengahan Agustus lalu.
Dafa menjelaskan, food waste saat ini menjadi perhatian, khususnya dalam dunia masak untuk perhotelan. Salah satu penyumbang besar food waste didominasi oleh sayuran. "Bisa dilihat dari proses memasak capcay, brokoli yang digunakan itu hanya bagian bunganya dan batangnya langsung dibuang begitu saja,” ungkapnya.
Produk yang diciptakan oleh Dafa bersama timnya ini nantinya diaplikasikan oleh JW Marriott Hotel beserta seluruh anak perusahaannya. Itu juga menjadi cara untuk mewujudkan pengurangan food waste sebanyak 50 persen di dunia perhotelan.
Menurut dia, seluruh bagian dari sayuran sebenarnya dapat diolah dengan baik dan menjadi olahan yang menggugah selera. Selain itu, juga akan menambah kadar nutrisi yang terkandung dalam makanan tersebut.
Dalam olahan vegetarian nugget, ia memastikan, tidak ada penurunan nutrisi dari sayuran yang digunakan. Bahkan bisa lebih karena tim mengoptimalkan bagian-bagian sayuran yang dapat diolah. Kemudian timnya menambahkan kombinasi-kombinasi beberapa sayuran tambahan.
Proses pembuatannya tidak jauh beda dengan pembuatan vegetarian nugget pada umumnya. Timnya menambahkan bagian sayuran yang biasanya dibuang namun bagian tersebut dapat dimanfaatkan menjadi bahan tambahan vegetarian nugget.
Hal ini bukan berarti hanya bagian sayuran yang biasanya dibuang saja. "Namun kami optimalkan seluruh bagian sayurannya yang bisa diolah. Kami juga menambahkan bagian-bagian lain yang biasanya dibuang di menu tertentu,” jelasnya.
Ia berharap pelaku dunia perhotelan untuk dapat mengurangi food waste dengan menciptakan inovasi-inovasi terbaru. Selain itu, juga memperhatikan penyortiran limbah-limbah dunia masak yang sebenarnya bisa dijadikan inovasi yang lebih berguna.
Menurut dia, food waste sesungguhnya dapat dikurangi dengan cara memperhatikan pengelompokan food waste. Salah satunya seperti cangkang telur yang bisa dimanfaatkan sebagai sabun. Jika bisa melihat sisi positif dan memanfaatkannya, tentu akan lebih berguna ketimbang dibuang menjadi sampah.