Rabu 23 Aug 2023 19:51 WIB

Jumlah Penonton TV Amerika Serikat Capai Titik Terendah Sepanjang Masa 

TV siaran dan TV kabel tercatat paling anjlok.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Fernan Rahadi
Orang duduk menonton TV. (ilustrasi)
Foto: Yogi Ardhi/Republika
Orang duduk menonton TV. (ilustrasi)

REJOGJA.CO.ID, JAKARTA -- Eksistensi TV tradisional terus tergeser oleh keberadaan konten-konten di layanan digital. Berdasarkan studi terbaru dari Nielsen, orang Amerika semakin lebih sering menonton acara-acara melalui streaming.

Menurut laporan Nielsen, layanan streaming terus mendapatkan momentum di AS dengan 38,7 persen penggunaan pada Juli. Ini dinilai sebagai angka tertinggi yang pernah tercatat di AS.

Sementara penggunaan TV secara keseluruhan naik 0,2 persen bulan lalu, TV siaran dan TV kabel tercatat paling anjlok, turun di bawah 50 persen. Ini menjadi rekor yang pertama kali terjadi di AS.

Laporan tersebut memperkirakan konsumsi TV kabel sebesar 29,6 persen dan TV siaran sebesar 20 persen, dibandingkan dengan 30,6 persen dan 20,8 persen pada bulan Juni.

Di antara layanan streaming, YouTube memimpin dengan 9,2 persen, diikuti oleh Netflix (8,5 persen), Hulu (3,6 persen), Prime Video (3,4 persen), Disney + (2 persen), HBO Max dan Tubi (1,4 persen), Peacock dan Roku Channel (1,1 persen), Paramount + (1 persen), dan terakhir Pluto (0,9 persen).

Pemirsa berusia di bawah 18 tahun juga menonton lebih banyak TV, dengan peningkatan 4 persen dalam kategori ini dibandingkan dengan penurunan 0,3 persen untuk pemirsa berusia di atas 18 tahun.

Di antara program yang paling banyak ditonton adalah acara TV Suits yang ditayangkan di Netflix dan Peacock. Lalu Bluey di Disney+ dengan total 23 miliar menit penayangan. Sementara itu, serial yang dibintangi oleh Meghan Markle "Suits" menghasilkan hampir 18 miliar menit penayangan.

"Program drama lah yang paling banyak menarik perhatian penonton, dengan 25,7 persen penonton," demikian laporan Nielsen seperti dilansir Malaymail, Rabu (23/8/2023).

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement
Advertisement
Advertisement