REJOGJA.CO.ID, SLEMAN -- Belasan mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional (UPN) 'Veteran' Yogyakarta yang dirawat di RSUP Dr Sardjito sudah dipulangkan. Belasan mahasiswa UPN tersebut diduga keracunan makanan saat mengikuti kegiatan kampus.
Pihak RSUP Dr Sardjito menyebut bahwa total ada 17 mahasiswa UPN yang dilarikan ke rumah sakit tersebut, Jumat (18/8/2023). Adapun 11 mahasiswa di antaranya sudah diperbolehkan pulang pada Jumat (18/8/2023) malam.
Enam mahasiswa lainnya baru dipulangkan pada Sabtu (19/8/2023) ini. "Hari ini jam 13.00 WIB sudah pulang, (kondisinya sudah) membaik semua," kata Kepala Bagian Hukum dan Humas RSUP Dr Sardjito, Banu Hermawan, saat dikonfirmasi Republika, Sabtu (19/8/2023).
Belasan mahasiswa tersebut mengalami gejala yang beragam. Mulai dari mual, nyeri perut, pusing, bahkan ada yang mengalami diare.
Belum diketahui penyebab dari belasan mahasiswa tersebut mengalami gejala-gejala tersebut. Meski diduga mengalami keracunan, namun RSUP Dr Sardjito menyerahkan hal tersebut ke pihak berwenang untuk menindaklanjuti.
Banu juga menyebut, dari RSUP Dr Sardjito juga tidak melakukan pengambilan sampel makanan atau minuman yang dikonsumsi mahasiswa UPN.
"Kami menangani klinisnya saja agar tidak terjadi perburukan. Masalah penyebabnya apa, kita serahkan yang berwenang lebih lanjut," ungkap Banu.
Diberitakan sebelumnya, awalnya ada 15 mahasiswa UPN yang masuk ke RSUP Dr Sardjito sekitar pukul 17.15 WIB. Belasan mahasiswa tersebut langsung ditangani lewat penanganan darurat di IGD.
"Pasien-pasien tersebut masuk lewat gawat darurat (IGD), dan setelah kita lakukan pemeriksaan-pemeriksaan kondisi kegawatdaruratannya, kemudian 13 pasien sudah kita pindahkan (ke ruang inap)," kata Banu.
Banu berharap tidak ada lagi penambahan pasien dari mahasiswa UPN 'Veteran' Yogyakarta yang mengalami gejala sama. Terhadap pasien yang saat ini tengah ditangani di RSUP Dr. Sardjito, akan dipulangkan jika kondisinya sudah membaik.
"Pasien-pasien tersebut ditangani tim medis secara penuh. Semoga nanti juga kalau sudah ada perbaikan, ada yang bisa pulang kita pulangkan. Tapi kalau memang harus rawat inap, maka kita rawat inapkan," ujarnya.