REJOGJA.CO.ID, MALANG -- Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebutkan, kasus diabetes anak pada 2023 meningkat 70 kali lipat sejak 2010. Lonjakan kasus tersebut merupakan alarm bagi semua pihak untuk mengatasi ancaman penyakit berbahaya ini.
Setidaknya terdapat dua kondisi diabetes yang dapat dialami oleh individu yakni diabetes tipe 1 dan tipe 2. Adapun diabetes tipe 1 mayoritas dialami oleh mereka yang masih usia anak-anak.
Melihat hal tersebut, sejumlah mahasiswa Jurusan Teknologi Pangan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang tergabung dalam satu tim mengembangkan snack bar rendah gula sebagai alternatif makanan bagi penderita diabetes. Makanan ini juga sekaligus dapat mencegah diabetes meski dikonsumsi sehari-hari.
Menariknya, snack bar tersebut berbahan dasar umbi porang yang menjadi salah satu komoditas yang banyak ditemui di Indonesia. Ketua tim, Maharani Dewi Wulan Suryaningsih menerangkan, umbi porang (Amorphophallus oncophyllus) memiliki indeks glikemik yang rendah yaitu 16,9 persen.
Selain itu, memiliki kandungan glukomanan yang paling tinggi dibandingkan dengan jenis umbi lainnya, yakni 65 persen. "Glukomanan pada umbi porang berperan dalam penurunan gula darah, menghambat penyerapan kolesterol dan glukosa, serta mengurangi obesitas," jelasnya.
Selain umbi porang, terdapat bahan lainnya seperti kulit bagian dalam buah manggis. Bagian ini ternyata memiliki manfaat untuk mempertahankan insulin pada tubuh.
Apalagi mengingat peran utama insulin yaitu untuk membantu tubuh mengontrol kadar gula dalam darah sekaligus mengelola glukosa sebagai sumber energi melalui sel otot, lemak dan hati.
Menurut dia, masih sedikit masyarakat yang mengetahui kulit manggis memiliki efek hipoglikemik karena memiliki senyawa yang dapat digunakan sebagai anti diabetes. Senyawa golongan xanthone pada bagian tersebut diketahui dapat menstimulasi sekresi dan mempertahankan sejumlah sel insulin.
Kulit manggis mengandung xanthone sebanyak 107,76 mg dan xanthone tidak ditemukan pada buah-buahan lain. Dalam pengolahannya snackbar itu, umbi porang dan kulit manggis diolah terlebih dahulu menjadi tepung.
Kemudian tepung umbi porang dan kulit manggis dicampur menjadi satu dalam perbandingan takaran tertentu. Lalu diolah menjadi snackbar pada umumnya.
Selain bertujuan untuk mencegah penyakit diabetes di masyarakat, tim mahasiswa UMM ini juga memiliki misi khusus. Salah satunya meningkatkan komoditas porang yang ada di Indonesia. Apalagi melihat realita bahwa Indonesia menjadi pemasok porang urutan kelima di dunia.
Selanjutnya, dia berharap masyarakat dapat lebih memperhatikan kualitas serta kandungan makanan yang dikonsumsi. Masyarakat harus paham bahwa apa yang dikonsumsi akan sangat berpengaruh bagi kesehatan tubuh.
Begitupun dengan para pelaku industri yang harus memikirkan efek dari produk makanan yang dibuat. "Alangkah lebih bijak jika pelaku industri menciptakan makanan yang sehat, bukan hanya fokus pada junk food,” ujarnya.