REJOGJA.CO.ID, TEMANGGUNG -- Para petani di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, harus tetap menjaga kualitas kopi di saat harga komoditas ini tengah membaik.
"Petani jangan mencampur kopi asli Temanggung dengan kopi dari daerah lain sehingga kualitas kopi Temanggung bisa tetap terjaga," kata Bupati Temanggung, M Al Khadziq, Jumat (28/7/2023).
Kopi Temanggung baik arabika maupun robusta dikenal mempunyai kualitas baik, serta memiliki aroma dan cita rasa yang berbeda dengan kopi daerah lain.
Beberapa waktu lalu, katanya, kopi Temanggung sudah beberapa kali menjuarai kontes kopi di tingkat nasional maupun internasional. Sehingga banyak penikmat dan pengusaha kopi yang melirik kopi asli Temanggung.
"Petani harus konsisten dalam pengolahan pascapanen sehingga kopi Temanggung tetap mempunyai kualitas terbaik," ungkapnya.
Panen kopi tahun ini menjadi yang terbaik bagi petani di Temanggung, kopi robusta dengan kualitas petik merah mencapai Rp 55 ribu per kilogram.
Ia berharap momentum kenaikan harga kopi ini dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, surplus keuangan dari hasil kopi bisa digunakan untuk meningkatkan kualitas kopi, baik di bidang budidaya maupun pengolahan hasil.
Seorang petani kopi, Zakarya menyampaikan, kopi Temanggung mempunyai cita rasa yang khas jika dibandingkan dengan kopi dari daerah lain.
Menurut dia jika kopi Temanggung dicampur dengan kopi dari daerah lain bisa dipastikan akan ketahuan, karena para pelaku kopi sudah paham dengan karakter kopi Temanggung.
Dijelaskan, harga kopi di Temanggung tahun ini naik sekitar 40 persen dari harga tahun lalu. "Kopi dengan kualitas terbaik dengan proses petik merah saat ini bisa terjual di atas Rp 53 ribu per kg, padahal sebelumnya dengan kualitas yang sama hanya laku Rp 30an ribu," kata dia.