REJOGJA.CO.ID, SEMARANG -- Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, telah membebastugaskan Kepala SMKN 1 Sale, Kabupaten Rembang, terkait adanya praktik pungutan yang dibebankan kepada siswa di sekolah tersebut.
Kendati pungtan yang dimaksud mengatasnamakan infak, tetapi tidak mengurungkan niat oang nomor satu di Provinsi Jateng ini untuk memberikan peringatan keras kepada kepala sekolah yang bersangkutan.
Bahkan secara terang-terangan, Ganjar menyampaikan bahwa kepala SMKN 1 Sale sudah dibebastugaskan dari jabatannya, buntut dari praktik pungutan yang awalnya diungkap salah satu siswanya.
Sikap yang diambil gubernur ini pun menuai dukungan dari ribuan warganet. Mereka mengapresiasi ketegasan gubernur dalam menyikapi adanya praktik pungutan di sekolah negeri tersebut.
Seperti pemilik akun @awienanda, yang dalam komentarnya mendukung langkah Ganjar dan berharap peristiwa ini menjadi pelajaran bagi sekolah negeri lain yang ada di Jateng. “Mohon ditindak pa, biar jd pelajaran untuk skolah2 lainya,” tulisnya.
Pemilik akun @anangsilverdream, bahkan meminta kepada gubernur untuk memberikan efek jera agar peristiwa serupa tidak terulang kembali. “Kasih efek jera lah pak, jangan cuma kembalikan. Biar ga terulang,” tulisnya.
Sementara itu, akun @nurudinudin143 menyebut, sebagian besar sekolah negeri melakukan praktik pungli dengan kedok serupa. “Sebagian besar sekolah negri pungli pak, dengan dalih infaq,” tulisnya di kolom komentar.
Pun demikian dengan akun @atta216. Dia mengapresiasi langkah Gubernur Ganjar dan berharap ketegasan ini juga mengisnpirasi gubernur lain di Indonesia. “Masih banyak pak sekolah negri yang berbayar, coba semua Gubernur aktif cek yang begini,” katanya.
Sedangkan pemilik akun @fitri_syalvia menyebutkan pernah mengalami kejadian yang dialami siswa di SMKN 1 Sale . “ Bener itu aq aja dulu bayar. Heran padahal sma negri. Aku tamatan tahun 2016,” tulisnya.
Tidak hanya memberikan dukungan, sejumlah netizen juga ramai-ramai melaporkan tindakan pungli di daerahnya masing-masing. Misalnya akun @titinroseta yang mengaku dipungut biaya uang gedung di tempat anaknya sekolah.
“Anak kami sekolah di SMPN di Pati juga di mintain uang gedung katanya sukarela tapi nominal di tentukan pak, minim 450rb bagi yang kurang mampu, 600 RB dan 1 juta /anak yang mampu, tolong tindak tegas oknum di sekolahan yang selalu melakukan pungli dengan berkedok demi kemajuan sekolah pak @ganjar_pranowo,” tulisnya.
Gubernur sendiri mengaku tidak pernah menduga, ada temuan itu yang kemudian mencuat dan menjadi perhatian banyak orang. Termasuk video tentang dialog dengan siswa SMK N 1 Sale di Pendopo Kabupaten Rembang yang telah diunggah di akun media sosialnya.
"Saya juga tidak menduga obrolan itu ternyata diperhatikan oleh banyak orang, dua juta lebih tadi mengakses Instagram saya karena soal itu dan dia menceritakan kejadiannya di mana-mana," katanya di Semarang, Rabu (12/7).
Mencuatnya kasus pungutan berkedok infak tersebut menurut Ganjar menjadi pengingat kepada kepala sekolah dan guru di manapun agar lebih berhati- hati.
Karena ia telah sering kali melarang adanya pungutan dalam bentuk apapun kepada siswa atau wali siswa di sekolah negeri. Bahkan sudah ada aturan tegas yang mengatur tentang hal itu.
“Jadi kita titip kepada kawan- kawan guru, kawan-kawan kepala sekolah, agar berhati-hati betul dengan pungutan, agar tidak memberatkan siswa dan orang tuanya," tegas gubernur.