REJOGJA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Wakil Gubernur DIY, KGPAA Pakualam X mengajak seluruh pihak untuk menjadikan Hari Keluarga Nasional (Harganas) 2023 sebagai momentum meraih target prevalensi stunting 14 persen pada 2024.
"Mari manfaatkan momentum Hari Keluarga Nasional untuk bersama-sama tingkatkan komunikasi, kolaborasi, dan sinergi sesuai dengan bidang urusan dan batasan kewenangan kita masing-masing dalam penanganan stunting," kata wagub, Senin (10/7/2023).
Di 2023 ini, peringatan Harganas ke-30 bertemakan Menuju Keluarga Bebas Stunting untuk Indonesia Maju. Pakualam X menyebut, peringatan Harganas menjadi sebuah selebrasi akan pentingnya peran keluarga dalam konteks berbangsa bernegara.
Pakualam menuturkan, peringatan Harganas juga dapat menjadi daya ungkit sekaligus milestone bagi upaya semua pihak dalam penguatan peran keluarga yang dimulai sejak dari tahap perencanaan keluarga.
Dalam konteks DIY, katanya, pemda telah berkomitmen secara konsisten mendukung tiap upaya penanggulangan stunting yang selaras dengan prioritas nasional.
“Wujud konkritnya antara lain Kegiatan Kampanye dan Deklarasi Pencegahan Stunting pada 2018, yang kemudian ditindaklanjuti dengan Peraturan Gubernur Nomor 92 Tahun 2020 tentang Rencana Aksi Daerah Pencegahan dan Penanganan Stunting DIY 2020-2024," ujarnya.
Deputi Bidang Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan BKKBN, Rizal Martua Damanik menegaskan, Indonesia telah mengalami tren penurunan prevalensi stunting yang cukup signifikan dari tahun ke tahun.
Meski demikian, angka stunting di Indonesia masih berada di atas ambang batas dasar WHO. Hal ini menjadikan Indonesia berkategori darurat stunting.
Dijelaskan, berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, prevalensi stunting Indonesia berada pada angka 21,6 persen. Sementara, Provinsi DIY sendiri masih pada angka 16,4 persen.
"Oleh karena itu, kita harus mengerahkan segala daya upaya sehingga dapat mencapai target 14 persen secara nasional pada 2024," kata Damanik.