Rabu 05 Jul 2023 09:33 WIB

Peringati Hari Bhayangkara, BEM SI Dorong Perbaikan di Internal Polri

Instansi yang paling banyak diadukan masyarakat adalah Polri,

Red: Fernan Rahadi
Sejumlah personel Polisi mengikuti upacara peringantan Hari Bhayangkara Ke-77 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Sabtu (1/7/2023). Peringantan Hari Bhayangkara Ke-77 tersebut mengangkat tema Polri Presisi Untuk Negeri, Pemilu Damai Menuju Indonesia Maju.
Foto: Republika/Prayogi
Sejumlah personel Polisi mengikuti upacara peringantan Hari Bhayangkara Ke-77 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Sabtu (1/7/2023). Peringantan Hari Bhayangkara Ke-77 tersebut mengangkat tema Polri Presisi Untuk Negeri, Pemilu Damai Menuju Indonesia Maju.

REJOGJA.CO.ID, JAKARTA -- Polisi baru saja merayakan Hari Bhayangkara pada 1 Juli 2023. Meskipun demikian, banyaknya perkara di lingkungan kepolisian patut menjadi perhatian lembaga penegak hukum tersebut pada miladnya yang ke-77.

Koordinator Pusat Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) Hilmi Ash Shidiqi, mengkritik bahwa 1 Juli yang merupakan hari Bhayangkara atau sering juga disebut sebagai HUT Polri. "Namun, dengan banyaknya perkara pada lingkungan kepolisian, rasanya lebih pantas disebut hari peringatan perkara Polri daripada hari ulang tahun Polri," ujar Hilmi dalam siaran persnya, Rabu (5/7/2023).

Baca Juga

Hilmy mengungkapkan polisi merupakan salah satu aparat penegak hukum yang di dalam tugasnya melakukan penertiban, pelayanan, dan dan pengayoman pada masyarakat. Sebagai aparat penegak hukum tentunya harus taat pada hukum dan memberikan contoh yang baik bagi masyarakat. "Namun yang terjadi, justru banyak oknum polis yang menjadi penentang hukum," katanya menambahkan.

Ia memaparkan selama tahun 2022, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia menerima 3.190 aduan dari masyarakat. Instansi yang paling banyak diadukan adalah Polri, yakni sekitar 27 persen dari aduan yang diterima atau sebanyak 861 aduan.

Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro, dalam acara Peluncuran Laporan Tahunan 2022, Rabu (12/4/2023) mengatakan, selain banyak dari sisi kuantitas, kekerasan berlebihan yang dilakukan Polri juga menjadi kasus yang menonjol selama tahun 2022. Kekerasan Polri kepada warga Wadas (Jawa Tengah) dan Tragedi Kanjuruhan (Jawa Timur), termasuk kasus-kasus yang mendapat perhatian masyarakat. Komnas HAM juga menyoroti perbudakan modern.

"Tidak ada peringatan Hari Bhayangkara di tengah seribu perkara yang melanda. Perbaiki internal Polri!" kata Hilmi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement