REJOGJA.CO.ID, SEMARANG -- Hingga pertengahan Juni 2023 ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang terus mengantisipasi dampak musim kering yang diprediksi bakal berlangsung lebih panjang.
Antisipasi ini dilakukan BPBD dengan menyiagakan mobil tangki bantuan air bersih yang setiap saat dibutuhkan siap disalurkan kepada warga terdampak bencana kekeringan di wilayah Kota Semarang.
Staf Logistik dan Kedaruratan BPBD Kota Semarang, Anggoro mengatakan, hingga pertengahan Juni ini, warga di sejumlah wilayah kelurahan di Semarang sudah mengalami kesulitan mengakses air bersih.
"Salah satunya Kelurahan Jabungan, Kecamatan Banyumanik, yang dalam dua pekan terakhir telah menerima bantuan dropping air bersih dari BPBD Kota Semarang," ungkapnya, di Semarang, Rabu (14/6).
Berdasarkan assesmen BPBD, katanya, ada beberapa kelurahan di wilayah Kota Semarang yang cukup rawan terdampak bencana kekeringan pada saat musim kemarau berlangsung.
Seperti Kecamatan Banyumanik khususnya di wilayah Kelurahan Jabungan yang sejauh ini lingkungannya memang tidak terjangkau oleh jaringan pipa (instalasi) air bersih PDAM Kota Semarang.
Selain itu juga di Kelurahan Rowosari, Kecamatan Tembalang; lingkungan Deliksari, Kelurahan/Kecamatan Gunungpati; Kelurahan Mangkang, Kecamatan Tugu serta beberapa kelurahan yang ada di wilayah Kecamatan Ngaliyan.
Anggoro juga menyampaikan, dalam mengantisipasi dampak musim kemarau panjang melalui penyiapan bantuan akses air bersih kali ini, BPBD Kota Semarang juga berkoordinasi dengan PDAM Kota Semarang.
Mekanismenya juga mudah, warga yang sudah mengalami kesulitan mengakses air bersih bisa berkoordinasi dengan kelurahan masing- masing untuk mengajukan permohonan bantuan air bersih.
Selanjutnya pihak kelurahan akan segera menghubungi BPBD Kota Semarang dan setelah ada permohonan bantuan air bersih tersebut, BPBD juga akan berkoordinasi dengan PDAM.
Nantinya bantuan air bersih akan dikirim ke lokasi/titik terdampak menggunakan mobil tangki PDAM Kota Semarang bersama-sama dengan petugas BPBD setempat.
"BPBD terbuka menerima laporan dari kelurahan sebagai pemangku lingkungan yang wilayahnya terdampak musim kemarau untuk mengajukan bantuan air bersih ," jelas Anggoro.