REJOGJA.CO.ID, UNGARAN -- Jajaran Polres Semarang merespons aksi 'begal payudara' oleh seorang pria tak dikenal, yang rekaman kejadiannya beredar luas melalui beberapa media sosial.
Berdasarkan penelusuran polisi, aksi tidak senonoh tersebut terjadi dua kali dalam sehari, dengan dua korban serta lokasi yang berbeda di wilayah hukum (wilkum) Polsek Ungaran.
Sehingga membuat warga Ungaran dan sekitarnya, khususnya kaum perempuan, menjadi sangat resah, terlebih aksi begal payudara tersebut dilakukan di siang hari bolong.
Kapolres Semarang, AKBP Achmad Oka Mahendra melalui Kasi Humas, Iptu Pri Handayani menyampaikan, dalam sehari aksi begal payudara tersebut dua kali terjadi di wilayah hukum Polsek Ungaran.
"Masing-masing di lingkungan Kelurahan Ungaran dan Genuk, Kecamatan Ungaran Barat," katanya saat dikonfirmasi di Ungaran, Kabupaten Semarang, Selasa (6/6).
Berdasarkan bukti rekaman CCTV yang didapatkan polisi, kata Handayani, aksi begal payudara tersebut terjafi lingkungan Sembungan, Kelurahan Ungaran, pada Senin pukul 11.50 WIB.
Korban dalam aksi ini adalah KY (25), warga Boyolali yang kos di kawsan Sembungan. KY menjadi korban begal payudara di depan warung kelontong tidak seberapa jauh dari tempat kosnya.
Dalam pendalaman, polisi juga menerima pengakuan bahwa aksi serupa juga dialami oleh AS (27), seorang ibu warga Kelurahan Genuk, pada Senin, sekitar pukul 11.10 WIB.
Peristiwanya juga hampir sama, pelaku yang mengendarai sepeda motor matic dan belum diketahui nomor polisinya, tiba-tiba memepet korban yang sedang mengendarai sepeda motor.
"Korban yang tidak menyadari pun kaget, karena pelaku yang wajahnya tertutup kaca helm dan masker tiba-tiba melancarkan aksinya dan langsung kabur," jelas dia.
Terkait dengan adanya dua peristiwa begal payudara yang modusnya hampir sama dan rentang waktunya tidak terlalu jauh ini, polisi menduga pelakunya merupakan orang yang sama.
Termasuk dari keterangan para korban terkait dengan ciri-ciri serta sosok pelaku maupun sepeda motor matic yang dikendarai saat melakukan aksinya.
Namun demikian, polisi masih terus melakukan penyelidikan meskipun kedua korban belum melaporkan peristiwa ini. "Saat ini sedang dalam penyelidikan Polres Semarang dan Polsek Ungaran," jelasnya.
Polres Semarang juga mengimbau kepada warga untuk tidak terlalu khawatir atas kejadian tersebut, karena polisi telah turun tangan dan melakukan tindakan kepolisian.
Warga juga diimbau tetap waspada, terutama apabila melintas di lokasi jalan yang sepi serta berani melapor ke kantor polisi apabila mengalami tindakan serupa," ungkap dia.