REJOGJA.CO.ID, MALANG -- Setiap orang pasti pernah memiliki kesalahan dalam kehidupannya. Namun hal ini bukan berarti mereka tidak mendapatkan kesempatan untuk berubah lebih baik.
Sobirin termasuk salah satu warga Malang yang pernah melakukan kesalahan dalam hidupnya. Tindakan itu nyatanya menyebabkan pria berusia 45 tahun ini harus mendekam di Lapas Klas I Malang.
Menyadari kesalahannya, dia pun berusaha untuk berubah ke arah lebih baik. Salah satu cara yang dilakukan Sobirin di lapas adalah melukis.
Ia telah mendalami hobi tersebut sejak 2018 melalui program bimbingan kerja (binker) di Lapas Klas I Malang. "Awalnya memang dasarnya suka melukis tetapi dulu jarang diterapkan," kata Sobirin saat ditemui Republika, Jumat (26/5/2023).
Sobirin mengikuti kegiatan binker bidang melukis karena dia tidak ingin kehidupannya selama di lapas menjadi sia-sia. Selain itu, kegiatan tersebut juga ditunjukkan untuk menghabiskan waktu luangnya di lapas.
Apalagi kegiatan tersebut dilaksanakan hampir setiap hari pada jam dinas kerja. Tak hanya Sobirin, ada banyak warga binaan lainnya yang ikut kegiatan sama dengannya.
Mereka acap berbagi pengetahuan terkait bagaimana menciptakan lukisan yang baik. Di samping itu, juga terdapat petugas lapas yang turut mengarahkan kegiatannya.
Mengingat Sobirin telah melukis sejak 2018, dia mengaku tidak mengetahui jumlah lukisan yang pernah dihasilkannya. Namun dia setidaknya telah menghasilkan empat lukisan kepala Lapas (Kalapas) Klas I Malang selama periode tersebut. "Jadi setiap ganti kalapas, saya buat lukisannya," jelas dia.
Tak hanya itu, Sobirin mengungkapkan juga pernah melukis potret Wali Kota Malang, Sutiaji. Bahkan, dia pernah membuat lukisan Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) RI, Yassona Laoly.
Kemudian juga individu-individu lainnya yang tidak diingat nama-namanya. Karya lukisan Sobirin tidak hanya berbentuk potret manusia, tetapi alam juga.
Meskipun demikian, dia menilai lukisan potret manusia termasuk yang paling sulit dikerjakan. Hal ini karena dia harus menghasilkan lukisan yang sama persis dengan aslinya.
Adapun durasi proses melukis yang dilakukannya selalu berbeda-beda. Sobirin terkadang mampu menghasilkan lukisan dalam waktu dua sampai tiga hari. Namun ada pula lukisan yang baru dapat diselesaikan dalam waktu dua pekan.
Pembina Binker Bidang Melukis Lapas Klas I Malang, Tri Hardiyanto menegaskan, lukisan yang dihasilkan warga binaan sebenarnya tidak ditujukan untuk jual-beli. Hal ini karena tujuan utama kegiatan di binker adalah untuk pelatihan saja.
Namun apabila ada yang memesan dan membeli karya warga binaan, pihaknya tidak melarangnya. Jika ada yang membeli, maka Tri memastikan hasil penjualan lukisan tetap dibagikan kepada warga binaan.
"Jadi 50 persen premi warga binaan, 50 persen operasional seperti beli bahan lukis, bayar listrik, dan lain-lain," katanya.