REJOGJA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Prinsip yang selalu dipegang Erick Thohir di setiap keberhasilannya dalam memimpin bukan soal bagaimana memulai, tetapi bagaimana menyelesaikannya. Hal itu disampaikan penulis buku (Bukan) Kisah Sukses Erick Thohir, Abdullah Sammy, pada acara bedah buku yang digelar di Magister Manajemen Universitas Gadjah Mada (MM UGM), Selasa (23/5/2023).
"Dalam proses start to finish itu pak Erick itu punya konsep do best or nothing," kata Sammy yang juga wartawan Republika tersebut.
Sammy mengatakan keberhasilan Erick ditentukan dalam berbagai proses perjalanan hidup yang pernah ia hadapi.
Sammy menuturkan waktu yang sulit menghasilkan orang yang tangguh, sementara orang yang tangguh menciptakan situasi yang baik, situasi yang baik menghasilkan orang yang lemah, orang yang lemah menghasilkan situasi yang buruk. Meski Erick lahir dari keluarga yang mampu, namun Erick tidak terjebak dalam situasi tersebut.
"Ini prinsip menarik yang dicermati," ujarnya.
Seperti diketahui Erick menjalani bisnisnya di media dan olahraga yang saat itu bukan bisnis yang menguntungkan. Namun Erick berani menghadapi situasi sulit itu.
"Tapi di dalam situasi sulit itu yang akhirnya menciptakan banyak kegagalan pula, dan itu pula yang menciptakan Erick menjadi orang sukses," ujarnya.
Pemerhati olahraga, Fritz E Simandjuntak, mengatakan Erick Thohir merupakan sosok yang fokus dalam bekerja. Sebelumnya Erick pernah juga ditawari memimpin PSSI. Namun saat itu Erick masih mengemban tanggung jawabnya sebagai ketua panitia pelaksana atau INASGOC ASIAN Games 2018 lalu.
"Ketika dia Asian Games dia bilang sama Pak Jokowi saya fokus sama Asian Games," ucapnya.
Tokoh muda, Arief Rosyid Hasan, faktor keberuntungan tidak lepas dari Erick Thohir. Keberuntungan tersebut rentetan dari ikhlas, ikhitar, dan tawakal.
"Pak Erick itu kerja keras beliau kerja dengan hati menurut saya itu yang buat beliau punya garis tangan keberuntungan, sehingga apa yang ia pegang menjadi emas," tuturnya.