REJOGJA.CO.ID, SEMARANG -- Jumlah kendaraan pemudik di ruas tol Trans Jawa di wilayah Jawa Tengah terus menunjukkan peningkatan yang signifikan pada H-4 Idul Fitri 1444 Hijriyah (Lebaran 2023) atau Selasa (18/4). Sampai hari ini, jumlah kendaraan yang melintas di gerbang tol (GT) Kalikangkung, Kota Semarang, mengalami lonjakan hampir mendekati 300 persen.
“Jadi batas normalnya di GT Kalikangkung ini 10 ribu kendaraan per jam, saat ini sudah masuk di angka 30 ribu kendaraan per jam,” ungkap Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di sela memantau pelaksanaan Operasi Ketupat 2023 di GT Kalikangkung, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang.
Menurut Kapolri, puncak pergerakan kendaraan arus mudik Lebaran 2023 ini, diperkirakan berlangsung mulai Selasa malam atau Rabu (19/4) besok. Berdasarkan pengalaman arus mudik Lebaran tahun lalu, kendaraan yang melintasi di GT Kalikangkung ini berada di angka 60 ribu kendaraan.
Oleh karena itu, mulai Selasa siang telah diberlakukan konsep rekayasa one way (satu arah) secara terpusat yang dikomandoi oleh kakorlantas, mulai dari wilayah Cikampek sampai GT Kalikangkung, dimulai pukul 12.30 WIB dan akan berakhir pada pukul 24.00 WIB.
Namun demikian, lanjut Listyo, kapolda Jateng juga menyampaikan, apabila beban kapasitas volume kendaraan masih di atas 60 ribu, kemungkinan ada rekayasa satu arah bersifat lokal. Rencananya dari GT Kalikangkung hingga interchange Bawen atau di KM 442 ruas tol Semarang-Solo.
Karena adanya rekayasa ini, lanjut Kapolri, tentunya akan berdampak kepada para pengguna jalan yang lain, yang mengikuti jam-jam rekayasa satu arah, karena kemungkinan juga akan melaksanakan mudik ke arah barat.
Maka Kapolri juga meminta kepada jajaran Polda Jateng dan Korlantas Polri untuk bisa bekerja sama dengan media massa guna menyampaikan sosialisasi terkait perubahan-perubahan rekayasa lalu lintas ini. “Sehingga masyarakat betul-betul mengikuti, mengetahui dan tidak terjebak pada saat proses rekayasa masih berjalan,” tegasnya.
Terkait dengan rest area yang jumlahnya terbatas dan menjadi tujuan masyarakat pada saat melakukan perjalanan mudik, Kapolri juga meminta agar selain rest area juga diberikan ruang untuk pemudik dengan memanfaatkan jalur di luar rest area dan jalur tol, misalnya seperti jalur exit tol untuk beristirahat.
Oleh karena itu, Kapolri juga menyampaikan setelah dari exit tol, bagaimana masuknya kembali ke jalur tol juga perlu diinformasikan, sehingga kemudian ini menjadi pilihan-pilihan (alternatif) bagi para pemudik. Sehingga tidak ada kendaraan pemudik yang beristirahat di bahu jalan tol hingga dapat berdampak pada meningkatnya kemacetan dan risiko terjadinya kecelakann lalu lintas.
“Sehingga manfaatkan rest area atau jalur- jalur exit di luar tol yang memang telah disiapkan dan mungkin juga bisa lebih leluasa untuk beristirahat pada saatnya bisa masuk kembali ke jalur tol. “Hal-hal seperti ini saya minta terus disosialisasikan kepada masyarakat yang melaksanakan mudik Lebaran tahun ini,” lanjutnya.
Kapolri juga menyampaikan, secara umum persiapan yang dilakukan jajaran Polda Jateng sudah bagus dengan berbagai evaluasi yang dilakukan. Kapolri berharap persiapan yang dilaksanakan, rekayasa yang sudah disiapkan, dan informasi yang disampaikan bisa tersampaikan dengan baik ke pada masyarakat.
“Sehingga masyarakat mengetahui semua dan upaya ini bisa menjadi bagian dari langkah-langkah pengamanan arus mudik/balik Lebaran 2023 ini dapat berlangsung dengan baik. Dengan begitu perjalanan mudik yang aman dan nyaman dapat diwujudkan dalam Operasi Ketupat,” tegas Kapolri.