REJOGJA.CO.ID, SEMARANG -- Seiring makin meningkatnya pergerakan jumlah pemudik ke wilayah Provinsi Jawa Tengah pada arus mudik Idul Fitri 1444 Hijriyah (Lebaran 2023), turut memengaruhi lonjakan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) di daerah ini.
Area Manager Communication, Relations, and Corporate Social Responsibility (CSR) Regional Jawa Bagian Tengah PT Pertamina Patra Niaga, Brasto Galih Nugroho mengatakan, sepekan sebelum lebaran tren peningkatan konsumsi di wilayah Jateng mulai terjadi.
Pada Jumat, 14 April 2023 (H-7 Idul Fitri) konsumsi BBM jenis gasoline (Pertalite, Pertamax, Pertamax Turbo) di tol Trans Jawa wilayah Jateng jalur A (menuju Surabaya) meningkat hingga sekitar 67 persen dibandingkan konsumsi normal.
“Lonjakan konsumsi BBM jenis Gasoline ini juga jauh lebih tinggi dibandingkan pada periode sepekan sebelum Lebaran 2022,” katanya, di Semarang, Selasa (18/4).
Pada H-7 Lebaran 2022 lalu, konsumsi BBM jenis Gasolinehanya mencapai 120 Kilo Liter (KL) per hari di ruas tol A. Pada H-7 Lebaran kali ini, konsumsi BBM Gasoline melonjak menjadi 200 KL per hari.
Brasto juga menyampaikan, seluruh pemudik Pertamina terlayani dengan maksimal dan setiap hari Pertamina Patra Niaga Jawa Bagian Tengah juga ters monitor dan memastikan agar stok dan distribusi ke SPBU berjalan dengan baik.
“Hal ini untuk memastikan kebutuhan BBM masyarakat yang sedang melaksanakan mudik hingga arus balik Lebaran 2023 nanti dapat terpenuhi dan terlayani secara optimal,” katanya menegaskan.
Brasto juga meyampaikan, apabila tren konsumsi BBM jenis Gasoline mengalami lonjakan cukup siginifikan, untuk BBM jenis Gasoil (Biosolar, Dexlite, Pertamina Dex) terpantau mengalami penurunan.
Pertamina Patra Niaga Jawa Bagian Tengah mencatat konsumsi normal harian BBM jenis Gasoil di ruas tol mencapai 119 KL per hari. Pada H-9 Lebaran 2023 konsumsi BBM jenis Gasoil ini sempat naik menjadi 52 KL per hari.
Namun, pada H-6 Lebaran 2023 konsumsi tersebut turun menjadi 108 KL per hari. “Lonjakan konsumsi BBM jenis Gasoil di H-9 di ruas tol, berkaitan dengan pembatasan operasional truk angkutan barang yang mulai berlaku Senin (17/4)," kata dia.
Selain itu, juga berkaitan dengan rencana pemberlakuan rekayasa lalu lintas one way (satu arah) dari arah Jakarta hingga Semarang. "Sehingga lalu lintas pengiriman barang dimaksimalkan sebelum pemberlakuan pembatasan tersebut,” tambah Brasto.
Peningkatan tren konsumsi BBM Gasoline juga dapat terlihat di beberapa kota di Jateng, dengan peningkatan konsumsi tertinggi terjadi di Pekalongan, dengan peningkatan konsumsi mencapai 250 KL per hari (meningkat 15 persen) dibandingkan rerata normal yang hanya 218 KL per hari.
Wilayah dengan konsumsi tertinggi selanjutnya adalah Kabupaten Wonogiri, yang mencapai 281 KL per hari (10 persen) dibandingkan kondisi normal 257 KL per hari.
Guna mendukung kelancaran perjalanan mudik, Brasto juga mengimbau kepada para pemudik sebelum melakukan perjalanan, dapat mengisi penuh tangki kendaraannya di titik awal keberangkatannya, dengan BBM berkualitas sesuai dengan spesifikasi kendaraan.
“Pertamina Patra Niaga saat ini juga terus menyiagakan Tim Satuan Tugas Ramadhan dan Idul Fitri (Satgas RAFI) 2023 hingga 2 Mei 2023 nanti guna mengantisipasi masih adanya masyarakat yang melakukan perjalanan arus balik,” katanya menambahkan.