Jelang Lebaran Permintaan Sarung Tenun Tradisional Meningkat
Produksi goyor di Desa Pojok menggunakan Alat Tenun Bukan Mesin..
Rep: Maulana Surya/ Red: Yogi Ardhi
Pekerja menjalankan alat tenun bukan mesin (ATBM) menyelesaikan produksi kerajinan tenun sarung goyor di Desa Pojok, Tawangsari, Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa (4/4/2023). Menurut perajin saat Ramadhan dan jelang Lebaran permintaan sarung tenun goyor mengalami peningkatan permintaan hingga 25 persen jika dibandingkan hari biasa, yang banyak dipesan dari sejumlah kota besar di Pulau Jawa hingga ekspor ke Timur Tengah dan dijual dengan harga Rp180 ribu hingga Rp200 ribu tergantung motif. (FOTO : Antara/Mohammad Ayudha)
Pekerja menjalankan alat tenun bukan mesin (ATBM) menyelesaikan produksi kerajinan tenun sarung goyor di Desa Pojok, Tawangsari, Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa (4/4/2023). Menurut perajin saat Ramadhan dan jelang Lebaran permintaan sarung tenun goyor mengalami peningkatan permintaan hingga 25 persen jika dibandingkan hari biasa, yang banyak dipesan dari sejumlah kota besar di Pulau Jawa hingga ekspor ke Timur Tengah dan dijual dengan harga Rp180 ribu hingga Rp200 ribu tergantung motif. (FOTO : Antara/Mohammad Ayudha)
inline
REJOGJA.CO.ID, SUKOHARJO -- Pekerja menjalankan alat tenun bukan mesin (ATBM) menyelesaikan produksi kerajinan tenun sarung goyor di Desa Pojok, Tawangsari, Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa (4/4/2023).
Menurut perajin saat Ramadhan dan jelang Lebaran permintaan sarung tenun goyor mengalami peningkatan permintaan hingga 25 persen jika dibandingkan hari biasa.
Sarung ini yang banyak dipesan dari sejumlah kota besar di Pulau Jawa hingga ekspor ke Timur Tengah dan dijual dengan harga Rp180 ribu hingga Rp200 ribu tergantung motif.
sumber : ANTARA FOTO