REJOGJA.CO.ID, SEMARANG -- Operator jalan tol Jasamarga Group di wilayah Jawa Tengah siap melaksanakan apa pun kebijakan yang akan diberlakukan oleh pemerintah dalam mengantisipasi lonjakan arus mudik/balik Lebaran 1444 Hijriyah (2023).
Berbagai persiapan telah dilakukan oleh Jasamarga Grup untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat yang akan menggunakan fasilitas jalan tol Trans Jawa di wilayah Jateng, pada libur hari raya keagamaan tersebut.
Baik PT Jasamarga Semarang Batang (JSB), RO 2 Semarang Seksi A, B dan C, PT Trans Marga Jateng (TMJ) maupun PT Jasamarga Solo Ngawi (JSN).
“Apa pun kebijakannya, apakah one way (satu arah) atau rekayasa yang lain, kami siap untuk mendukung,” ungkap Direktur Utama (Dirut) PT JSB, Nasrullah, dalam konferensi pers Jasa Marga Siaga-Kesiapan Operasional Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriyah/2023 Wilayah Jateng, di kantor Jasamarga RO 2, Krapyak, Semarang, Selasa (4/4/2023).
Baca juga : Pilih Mudik Lewat Tol Trans Jawa, Berikut Rincian Tarifnya
Ia mengungkapkan, untuk puncak arus mudik pada libur Lebaran 1444 Hijriyah ini, diperkirakan akan terjadi pada 19 April 2023 (H-3) Lebaran. Sedangkan puncak arus balik diperkirakan pada 25 April 2023 (H+2) Lebaran.
Terkait dengan persiapan arus mudik/balik ini, seluruh kegiatan konstruksi (perbaikan dan perawatan) sudah harus dihentikan pada 12 April 2023, agar tidak mengganggu lalu lintas di ruas tol Trans Jawa. Kegiatan konstruksi akan bisa dimulai kembali pada 4 Mei 2023 nanti.
Khusus terkait pengaturan kendaraan angkutan barang bersumbu tiga atau lebih kendati secara resmi belum dikeluarkan namun diperkirakan akan dimulai 17 April hingga 21 April 2023 dan dilanjutkan lagi mulai 24 – 26 April 2023 dan 29 April 2023 sampai 2 Mei 2023.
“Ini baru perkiraan kebijakan pengaturan angkutan barang sumbu tiga atau lebih serta gambaran umum terkait dengan kalender lalu lintas 2023,” jelas Nasrullah yang juga General manager (GM) RO 2 Semarang dan Palikanci ini.
Baca juga : Tiket Sejumlah KA Lebaran Daop 6 Yogyakarta Ludes Terjual
Khusus untuk antisipasi Gerbang Tol Kalikangkung, yang merupakan GT Barrier di Jateng yang cukup krusial, lanjutnya, juga telah diantisipasi dalam rangka mendukung kelancaran arus mudik/balik Lebaran 1444 Hijriyah nanti.
Nasrullah memproyeksikan, dengan asumsi traffic Lebaran H-10 hingga H+10, arus mudik yang masuk Semarang (dari GT Cikampek Utama menuju GT Kalikangkung) prediksi pada Lebaran kali ini akan dilintasi 636.418 kendaraan atau naik sekitar lima persen dari Lebaran 2022 lalu.
Kalau diambil perbandingan dengan lalu lintas normal 2023 (Februari) akan mengalami kenaikan yang signifikasn, sebesar 92,4 persen. Sedangkan perkiraan kendaraan yang kelaur dari Semarang (arus balik) pada Lebaran diperkirakan mencapai 596.398 kendaraan.
“Secara persentase juga mengalami kenikan sekitar 5 persen dibandingkan arus balik Lebaran 2022,” katanya. Menghadapi hal ini, GT Kalikangkung antisipasi secara infrastruktur (sarana dan prasarana) sudah diupayakan.
Sehingga ketika nanti ketika realisasi pergerakan arus lalu lintas yang diproyeksikan mencapai puncak arus mudik/balik telah siap. Antara lain mengoptimalkan gardu yang ada di GT Kalikangkung dengan rasio 0,68 persen. “Insya Allah, ini masih mampu untuk menghandel arus mudik/balik Lebaran nanti di GT Kalikangkung,” tegas dia.
Baca juga : Pengerjaan Stadion Manahan Masih Berlangsung, Harapan Persis Solo Pupus
Selain itu empat aspek layanan juga dioptimalkan, yang meliputi aspek layanan transaksi, aspek layanan lalu lintas, aspek layanan preservasi, dan aspek layanan di rest area.
“Untuk menghadapi arus mudik/balik Lebaran nanti juga dilakukan penambahan berbagai peralatan untuk membantu agar layanan transaksi di jalan tol menjadi lebih cepat,” katanya.
Sementara itu, Direktur Utama (Dirut) PT TMJ, Prajudi, menyampaikan antisipasi juga dilakukan terkait dengan kondisi cuaca yang masih berpeluang terhadap terjadinya hujan lebat pada saat arus mudik/balik Lebaran.
Baca juga : Beda Pendapat dengan Ganjar Soal Piala Dunia U-20, Gibran: Yuk, Move On
Seperti diketahui ruas tol Semarang-Solo memeiliki kondisi alam yang spesifik dengan jalan tol yang berada di bawah tebing-tebing yang tinggi.
“Maka, upaya-upaya pengawasan akan ditingkatkan serta memastikan aluran air berfungsi optimal untuk menampung peningkatan debit air, apabila hujan lebat turun,” tegas Prajudi.