Hujan Setiap Sore Berimbas pada Penjualan Kolang-kaling
Mayoritas pembeli kolang-kaling pedagang makanan takjil di jalanan..
Rep: Wihdan Hidayat/ Red: Yogi Ardhi
Pedagang melayani pembeli kolang-kaling di Pasar Beringharjo, Yogyakarta, Kamis (30/3/2023). (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)
Pada pekan pertama Ramadhan tahun ini penjualan kolang-kaling tidak sebaik tahun lalu. (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)
Menurut pedagang, seringnya hujan menjadi faktor penyebab turunnya penjualan kolang-kaling di pasar. (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)
Karena, mayoritas pembeli merupakan pedagang makanan takjil yang omset penjualannya tergantung pada ramai tidaknya pembeli. (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)
inline
REJOGJA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pada pekan pertama Ramadhan tahun ini penjualan kolang-kaling tidak sebaik tahun lalu. Menurut pedagang, seringnya hujan menjadi faktor penyebab turunnya penjualan.
Hujan membuat penjual makanan takjil di jalan-jalan terkena dampaknya. Pembeli enggan bepergian mencar takjil ke jalanan.
Hal ini akhirnya berimbas pada penjual bahan baku kolang-kaling di pasar, karena mayoritas pembeli merupakan pedagang takjil. Kolang-kaling dijual pedagang mulai harga Rp 12 ribu hingga Rp 15 ribu per kilogram.
sumber : Republika