REJOGJA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Akhir-akhir ini di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) muncul model baru kasus penggelapan bermodus kencan via aplikasi. Kasus-kasus tersebut menerpa sejumlah perusahaan rental kamera di Yogyakarta.
Direktur Utama IFrame Muhammad Zulfi Ifani mengatakan kasus tersebut menimpa hampir semua perusahaan rental kamera di Yogyakarta beberapa bulan terakhir. Pria yang akrab dipanggil Fani itu mengungkapkan seluruh korban pada kasus ini berjenis kelamin perempuan.
"Modusnya sang perempuan berkenalan dengan laki-laki, lalu si perempuan dirayu-rayu dengan janji akan dinikahi. Perempuan yang tergoda lalu mengiyakan apa pun yang diminta si lelaki," kata Fani, Rabu (29/3/2023).
Fani menceritakan, salah satu permintaan sang lelaki adalah mengajak si perempuan jalan-jalan berkencan. Namun syaratnya adalah perempuan tersebut harus menyewa kamera dulu di sebuah perusahaan rental kamera.
"Setelah berhasil menyewa, selanjutnya sang lelaki pun menghilang raib bersama kamera yang disewa," tutur Fani.
Saat perusahaan yang bersangkutan hendak menelusuri kemana kamera tersebut dilarikan tentu bakal sulit karena identitas sang lelaki tidak diketahui. Apalagi para korban kemudian mengaku hanya mengenal lewat aplikasi kencan tersebut.
"Ini benar-benar meresahkan," kata Fani dalam perbincangannya dengan Republika.
Fani mengaku perusahaan rental kameranya pun turut menjadi korban dalam kasus penggelapan tersebut. Saat ini pihaknya tengah menangani empat kasus. Ia pun memaparkan sudah terdapat tujuh toko rental kamera lain yang tergabung dalam Asosial Rental Kamera Yogyakarta yang mengalami kasus dengan modus serupa.
"Kami per hari ini sedang handle empat kasus. Semoga pihak berwajib bisa membantu untuk mengusutnya," kata Fani berharap.