Sabtu 25 Mar 2023 13:05 WIB

BPBD Boyolali : 1.000 Tangki Air Disiapkan Antisipasi Kemarau

Setiap musim kemarau, beberapa wilayah mengalami kekurangan air bersih.

Red: Yusuf Assidiq
Relawan mengoperasikan pompa air pada truk tangki saat mendistribusikan air bersih d Boyolali, Jawa Tengah (ilustrasi)
Foto: Aloysius Jarot Nugroho/ANTARA
Relawan mengoperasikan pompa air pada truk tangki saat mendistribusikan air bersih d Boyolali, Jawa Tengah (ilustrasi)

REJOGJA.CO.ID, BOYOLALI -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Boyolali menyiapkan anggaran untuk sekitar 1.000 tangki air bersih berkapasitas 5.000 liter sebagai antisipasi menghadapi musim kemarau.

"Kami telah menyiapkan anggaran Rp 105 juta atau sekitar 1.000 tangki ukuran 5.000 liter tahun ini, untuk menghadapi kemungkinan adanya musim kemarau panjang," kata Kepala BPBD Boyolali Widodo Munir di Boyolali, Jawa Tengah.

Ia menjelaskan, selama musim kemarau di Boyolali pada 2022 hanya menyalurkan bantuan air bersih kepada masyarakat sebanyak 200 tangki. Hal itu karena musim kemarau hanya sebentar kemudian terjadi musim hujan.

Kondisi cuaca di wilayah Boyolali hingga Maret ini, masih ada hujan meski terjadi sudah sangat jarang. Namun, pihaknya sudah melakukan persiapan menghadapi jika kemungkinan terjadi adanya musim kemarau bisa berdampak kelangkaan air bersih.

Ia mengatakan dari hasil pemetaan daerah yang dinyatakan sebagai daerah rawan kekeringan di Boyolali meliputi Kecamatan Juwangi, Wonosegoro, Wonosamodro, Kemusu, Musuk, dan Tamansari.

Namun, kata dia, Boyolali hingga sekarang belum ada daerah yang mengalami kekeringan atau kekurangan air bersih karena hujan masih ada meski sudah cukup jarang terjadi.

Kabupaten Boyolali sudah menjadi langganan setiap musim kemarau tiba beberapa wilayah mengalami kekurangan air bersih. Sehingga sudah dipersiapkan antisipasi bantuan air bersih.

BPBD Boyolali juga bakal menyosialisasikan langkah jangka panjang dalam mengatasi kekurangan air bersih di daerah rawan kekeringan saat musim kemarau. Ia mengharapkan masyarakat menanam banyak pohon agar simpanan air di permukaan tanah lebih awet.

Selain itu, masyarakat agar melakukan upaya-upaya mandiri untuk mencukupi kebutuhan air bersihnya, misalnya dengan membuat sumur sendiri. BPBD sudah melakukan penelitian sumber air melalui geolistrik dan dilaksanakan di Kecamatan Wonosamodro dan Boyolali kota.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement